SELURUH manusia pada hari kiamat pasti akan dihisab. Ia akan ditanya tentang seluruh perbuatannya yang telah dilakukan olehnya saat di dunia, termasuk Nabi Muhammad ﷺ. Nabi menjadi manusia yang pertama kali dihisab.
Ini sebagaimana firman Allah SWT, “Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua tentang apa yang telah mereka lakukan.” Allah juga berfirman, “Maka Sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus Rasul-rasul kepada mereka dan Sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) Rasul-rasul (Kami).”
Dari manusia pertama hingga manusia terakhir tidak akan luput dari hisab, tak terkecuali orang kafir. Meski dianggap tidak ada gunanya orang kafir dihisab karena semua amalannya ditolak, namun para ulama berpendapat bahwa orang kafir tetap dihisab.
Manusia yang Pertama Kali Dihisab, Kekuasaan dan Keadilan Allah SWT
Tujuannya tidak lain untuk menunjukkan kekuasaan dan keadilan Allah SWT bahwa apa yang dilakukan mereka selama di dunia tak bernilai apapun di sisi Allah.
BACA JUGA: Hitung-hitungan Umur Umat Nabi Muhammad dan Refleksi Alam Kubur
Mengingat seluruh manusia pasti dihisab, lalu siapakah yang pertama kali dihisab pada hari kiamat kelak? Apakah berarti manusia pertama yang akan dihisab pertama kali?
Manusia yang Pertama Kali Dihisab, Kenapa Nabi Muhammad?
Manusia pertama yang dihisab pada hari Kiamat adalah umat Nabi Muhammad ﷺ. Meski umat Nabi Muhammad ﷺ adalah yang terakhir, namun Allah SWT memberikan keutamaan khusus dengan mendahulukan umat Nabi Muhammad untuk dihisab. Hal itu sebagaimana diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Ibnu Abbas.
Nabi ﷺ bersabda, “Kita adalah umat terakhir dan menjadi manusia pertama yang dihisab.” Lantas ada yang bertanya, “Di manakah umat yang lain dan para nabi?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya, kita adalah yang terakhir dan yang pertama.” (HR. Ibnu Majah)
BACA JUGA: Shalat Sah setelah Makan dan Minum namun Tidak Wudhu Dulu?
Dalam riwayat lain disebutkan: “Lantas para umat memberi jalan kepada kita hingga kita berjalan dengan wajah yang putih bersinar karena bebas wudhu. Umat-umat yang lain berkata: ‘Hampir saja seluruh umat ini merupakan nabi’.” (HR Ahmad). []
Referensi: Tadzkirah/Karya: Imam al-Qurthubi/Penerbit: Qisthi Press