KITAB Shahih Bukhari telah tersebar luas di kalangan muslim hingga saat ini. Namun, di manakah manuskrip Shahih Bukhari tersebut?
Seperti diketahui, Kitab Shahih karya Imam Bukhari merupakan kitab kumpulan hadis yang digunakan sebagai rujukan kedua dalam Islam, setelah Alquran. Sebagaimana otentifikasi dalampengumpulan hadis, kitab shahih Bukhari yang kini beredar pun pasti merujuk kepada menauskrip aslinya.
Dikutip dari eg24.news, manuskrip tertua Shahih Bukhari tersimpan di Universitas Birmingham di Inggris.
Perpustakaan sejumlah universitas di Barat selama ini memang telah mengumpulkan salinan buku-buku berbahasa Arab. Mereka mengumpulkan manuskrip kuno dari Timur Tengah sejak puluhan tahun yang lalu.
BACA JUGA: Hadist, Kenapa Harus Shahih Bukhari dan Muslim?
Manuskrip Shahih Bukhari di Universitas Birmingham
Manuskrip tertua tersebut Shahih Bukhari yang berada di Birmingham tersebut telah berusia lebih dari 1.000 tahun. Manuskrip berisi 53 halaman dari karya Imam Bukhari tersebut ditemukan di Departemen Manuskrip Universitas Inggris.
Manuskrip tersebut berasal dari abad keempat Hijriah, yaitu puluhan tahun setelah wafatnya Imam Bukhari yang wafat pada 256 Hijriah.
Manuskrip Shahih Bukhari yang ditemukan ini adalah salinan Imam Muhammad bin Ahmad al-Marwazi, yang lahir pada 301 H dan meninggal pada 371 H. Dia mendengar Shahih Al-Bukhari dari gurunya, Al-Farbari pada 318 H, dan Al-Farbari mendengar langsung dari Imam Bukhari pada 252 H.
Selain memiliki manuskrip tertua Shahih Bukhari, Universitas Birmingham juga memiliki salinan manuskrip tertua Alquran. Berdasarkan hasil dari penelitian menggunakan isotop radiocarbon, Universitas Birmingham menunjukan bahwa manuskrip Alquran itu berusia sekitar 1370 tahun, menjadikannya sebagai manuskrip tertua di dunia.
BACA JUGA: Pantas saja Shahih Al-Bukhari menjadi Kitab yang Diberkahi, Ini salah Satu Rahasianya
Manuskrip itu diabadikan bersama buku-buku dan dokumen lainnya dari Timur Tengah. Naskah itu adalah bagian dari koleksi Universitas Birmingham Inggris dari 3.000 dokumen Timur Tengah yang diperoleh pada 1920-an oleh Alphonse Mingana yakni seorang imam Khaldea yang lahir di dekat Mosul di Irak.
Perjalanannya untuk mendapatkan manuskrip-manuskrip itu didanai oleh Edward Cadbury, seorang dari keluarga konglomerat yang memiliki industri coklat terbesar. Pengumpulan manuskrip itu untuk meningkatkan status Brimingham sebagai pusat intelektual studi agama di dunia. []
SUMBER: EG24.NEWS