KEADAAN setiap manusia pasti akan berubah-ubah. Tak selamanya ia akan merasakan kesenangan dan kebahagiaan, melainkan ada saatnya mereka merasa kecewa, sedih bahkan marah. Jika marah ini telah dialami oleh seseorang, biasanya kejadian yang tidak diinginkan itu terjadi. Salah satu yang paling berbahaya ialah merusak iman.
Rasulullah SAW bersabda, “Hai Mu’awiyah awaslah daripada marah, karena marah itu dapat merusak iman, sebagaiman jadam merusak madu,” (HR. Al-Baihaqi, Ibn Asaakir).
Dalam sabda Rasulullah tersebut diungkapkan bahwa marah dapat merusak iman seseorang. Mengapa demikian? Karena ketika marah, biasanya seseorang tidak akan terkontrol emosinya. Sehingga, dirinya akan terkendali oleh emosi.
Ketika emosi telah memuncak, maka segala apa pun yang ada di pikirannya ia ungkapkan. Dan kebanyakan yang keluar ialah perkataan yang tidak baik. Bahkan, paling fatal ialah ketika ia telah menyalahkan Sang Pencipta. Itulah mengapa, iman seseorang dapat rusak ketika marah.
Maka dari itu, ketika marah sedang melanda, ingatlah pada Allah SWT, sang penenang hati. Ucapkanlah kalimat istighfar, agar kita tidak dikendalikan oleh hawa nafsu. Sehingga, kita dapat terhindar dari perkataan atau pun perbuatan yang dilarang oleh syariat. Wallahu ‘alam. []