BANDUNG—Maraknya Isu penyimpangan seksual seperti Lesbian, Biseksual, Homoseksusl, Transgender (LGBT) membuat hawatir sebagain muslimah yang juga sebagai calon ibu, diantaranya muslimah negarwan yang bergerak dibidang dakwah islam di Bandung.
Kehawtiran mereka makin bertambah dikala makin banyaknya pendukung-pendung yang menginginkan perbuatan menyimpang ini diterimah dilingkungan masyarakat. Hal ini diungkapkan koordinator muslimah negarawan Bandung Nurvictory.
“Kami sebagai ibu dari generasi tentu sangat menghawatirkan LGBT ini, kepada mereka yang memperjuangkan hingga akhirmya ingin diterima keberadaanya ditengah-tengah masyarakat,” Kata Nurvictory selaku Koordinator Muslimah Negrawan Bandung saat di temui di sebuah agenda diskusi, di Jalan Sido Mukti Kota Bandung, Sabtu, (13/1/18).
Sebagai seorang muslimah juga seorang ibu bagi generasi penerus bangsa, Keberadaan LGBT ini membuat dirinya hawatir akan keberlangsungan generasi muda kedepanya, sebab perilaku LGBT ini selain membawa dampak penyakit juga bisa merusak mental anak.
“Harus disadari bahwa LGBT ini sangat menghawatirkan keberlangsunganya generasi penerus dan penyakit juga buat generasi, selain penyakit juga akan merusak mental generasi muda,” tambahnya.
Ivik, sapaan Nurvictory menegaskan bahwa LGBT ini merupakan penyakit serius ditengah masyarakat, sehingga perlu dihindari, namun jika sudah memakan korban maka harus diobati secepatnya.
“Yang perlu diketahui bahwa LGBT itu adalah penyakit, dan bukan untuk dibelah, karena LGBT ini penyakit maka tentu harus dihindari atau di obati,” tegasnya.
Dalam islam kaum LGBT ini pernah ada di zamannya kaum Nabi luth, dalam Islam dikenal dengan sebutan Liwath atau homoseksual. Dalam pengertian fiqh perbuatan keji atau fahisyah seperti yang dilakukan oleh kaum Nabi Luth. Sedangkan sihaq (lesbian) adalah perbuatan (zina) yang dilakukan perempuan dengan perempuan sebagaimana yang dilakukan laki-laki dengan perempuan.
Liwath adalah perbuatan keji yang dilakukan kaum Nabi Luth Alaihis salaam (As) yang tidak pernah dilakukan sebelumnya oleh siapapun.
“Sedangkan dalam islam LGBT itu adalah sesuatu perbuatan yang di laknakt Oleh Allah dan Rasulullah SAW menyuruh agar pelaku LGBT itu diusir dari rumah-rumah mereka,” terangnya.
Bahkan dalam sebuah hadits hukuman terbesar bagi pelaku LGBT ini adalah dibunuh, hal ini bukan karena Islam kejam ataupun sadis, namun bagaiman Islam memuliakan Umat manusia sehingga hidup tidak seperti binatang. Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda: “Barangsiapa melakukan perbuatan kaum Luth, maka bunuhlah pelaku dan korbannya.” (HR. Ibnu Majah).
Mengantisipasi hal tersebut, peran kaum ibu sangatlah penting mengawasi anak-anak mereka sejak dini, salah satunya dengan membatasi penggunaan gadget pada anak, bila perlu tidak diizinkan.
“Untuk mengantsipasi itu maka para ibu harus mengawasi anak-anaknya dari pergaulan bebas, karena hari ini pergaulan bebas itu bukan hanya laki-laki dan perempuan tetapi persempuan sesame perempuan dan laki-laki sama laki-laki juga,” pungkasnya.
Selain beberapa hal diatas, cara mendidik anak secara islami diyakini bisa membentengi anak-anak dari pengarus negatif dari luar.
“Untuk menjaga mereka maka anak-anak harus dibentengi dengan aqidah islam, bagi anak perempuan diajari menutup aurat sejak dini, ketika sudah baliq tempat tidur antara anak laki-laki dan perempuan dipisahkan, Sehingga anak-anak ini terlindungi dari penyakit seprti itu,” tuturnya. []
Reporter: Saifal