Tidak melayani oposan (lawan) Anda dengan kata-kata jorok, ujaran kebencian, dan berita hoax, atau segala bentuk penghinaan dan hujatan, bukanlah pertanda kelemahan.
Sebaliknya, sikap seperti ini menunjukkan bahwa Anda jauh lebih mulia dari lawan Anda. Bahwa Anda jauh lebih terhormat ketimbang oposan Anda. Menujukkan bahwa Anda jauh lebih kuat dibandingkan lawan Anda dalam hal penguasaan diri.
Menyebarkan ujaran kebencian, penghinaan, hujatan yang sifatnya personal, dan berita-berita hoax seperti yang dilakukan secara membabi buta oleh oposan Anda memperlihakan bahwa mereka tak sanggup mengelola anugerah terbaik dari Sang Maha Pencipta. Yaitu, fitrah berupa pikiran yang seharusnya jernih dan bebas dari keinginan untuk mencederai sesama.
Sayangnya, manajemen fitrah inilah yang ditinggalkan banyak orang. Mereka meninggalkan itu karena pengaruh eksternal yang berkecamuk di luar fitrah mereka. Mereka tak mampu melawan begitu banyak teladan yang menyesatkan pikiran bersih mereka.
Bagi banyak orang, kebiasaan berhoax, berujar kebencian dan berujar hujatan serta penghinaan sudah menjadi kebiasaan mereka. Tidak mudah untuk melepaskan kebiasaan itu. Pertarungan untuk meninggalkan semua ini, sangatlah berat. Anda memerlukan tekad keras dan disiplin dalam berpikir.
Tetapi, percayalah, perjuangan Anda untuk keluar dari lingkaran hoax, kebencian, hujatan dan juga kata-kata yang kotor, jauh lebih tinggi nilainya di atas perjuangan para atlet yang bekerja keras untuk meraih medali emas. Sebab, meninggalkan hoax dan semua hiasannya itu tidak hanya akan memuliakan Anda selama menjadi penduduk Bumi, melainkan juga akan mengantarkan Anda ke tempat yang terhormat di Langit, kelak. []