MODEL Muslim Inggris, Mariah Idrissi percaya bahwa jilbabnya adalah bagian penting dari identitasnya yang ia harap dapat mengubah industri fashion dan menginspirasi orang lain di negaranya.
“Saya merasa sangat bangga dengan jilbab saya. Itu adalah bagian dari diriku. Menjadi seorang Muslim adalah USP saya,”kata Mariah seperti dikutip dari The Sun.
Mariah (27) adalah wanita Muslim pertama yang tampil dalam kampanye mode arus utama yang mengenakan jilbab ketika dia mendapat tawaran iklan H&M 2015 lalu.
BACA JUGA: Ini Dia 5 Model Berhijab yang Beken di Dunia Fashion Tanah Air
Setelah London Fashion Week dikritik karena kurangnya keragaman, Mariah mengatakan dia berharap bisa menginspirasi orang lain untuk membantu mengubah industri tempat dia bekerja.
Berbicara tentang industri fashion, dia berkata, “Saya belum pernah menghadapi rasisme dalam kehidupan pribadi saya tetapi dalam karir saya, jilbab saya adalah masalah nyata bagi beberapa orang. Itu bisa menarik atau menghambat,” kata Mariah, “Industri fashion membutuhkan lebih banyak orang dari latar belakang etnis yang beragam di belakang layar. Semoga saya bisa menginspirasi mereka untuk berpikir bahwa hal itu mungkin.”
Mariah berharap untuk mengubah persepsi orang tentang jilbab dan wanita Muslim.
“Ketika orang mengatakan kepada saya sebagai seorang wanita Muslim bahwa saya tertindas, saya tidak menganggapnya demikian. Saya justru melihat, saya lah yang paling bebas,” katanya, “Saya tidak di bawah tekanan untuk mendapatkan pekerjaan yang buruk untuk dipamerkan di bikini di Ibiza. Itu tidak berlaku untuk saya.
BACA JUGA: 5 Muslimah Berhijab Tampil di Paris Fashion Week 2019
“Sangat memalukan bahwa ada gadis-gadis muda yang merasa mereka harus berubah untuk menyesuaikan diri. Ini adalah sisi lain dari kecantikan. Kamu juga harus diperbolehkan berpakaian lebih sopan dan masih terlihat cantik,” kata Mariah.
Menurut Islamic Design Design Council ( IFDC ), Muslim menghabiskan sekitar $ 322 miliar untuk mode pada tahun 2018. Angka ini diproyeksikan akan tumbuh karena populasi Muslim akan meningkat menjadi 2,2 miliar pada tahun 2030.
Lini dan pengecer mode internasional non-Muslim telah mencoba memasuki pasar khusus untuk pakaian sederhana. Misalnya, label kelas atas Dolce & Gabbana akhir-akhir ini merilis koleksi jilbab dan abaya terkoordinasi, jubah longgar yang dikenakan oleh beberapa wanita Muslim. []
SUMBER: THE SUN | ABOUT ISLAM