TERKADANG apa yang kita lihat pertama kali, ternyata jauh berbeda dengan kenyataannya. Penampilan dan sikap yang menutupi seseorang, membuat sesuatu yang menjadi rahasianya tertutupi. Begitu pun dengan memilih calon pendamping hidup.
Hal utama yang mungkin dilihat oleh seorang laki-laki ketika memilih pasangan hidupnya, tentu dari penampilan, agama dan keluarganya. Iya mungkin akan mencoba mencari tahu keburukannya. Namun sayang, terkadang pihak keluarga atau orang terdekatnya terkadang sering menutupi, tentunya agar seorang perempuan itu terlihat baik.
BACA JUGA: Istriku Bukan Mantan Pacarku
Barulah setelah pernikahan, semua yang ada pada dirinya perlahan-lahan mulai terlihat. Baik dan buruknya terbuka. Hingga masa lalu yang kurang menyenangkan pun kini terungkap. Seperti halnya pernah melakukan pacaran sebelum menikah. Lalu, bagaimana jika hal itu terjadi? Apa yang harus dilakukan seorang suami kepada istrinya yang memiliki masa lalu buruk?
Jika sang istri telah istiqamah dan bertobat kepada Allah, meninggalkan hal-hal yang haram, serta tidak keluar dengan laki-laki asing lagi, maka pertahankanlah ia sebagai istri dan tutuplah aibnya rapat-rapat. Barangsiapa menutup aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya, baik di dunia maupun di akhirat. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, mengampuni dan menerima tobat orang yang bertobat. Kita juga harus memaafkan dan bergaul dengan orang yang bertobat dengan kondisinya yang baru serta membantunya untuk terus bertobat. Orang yang telah bertobat dari suatu dosa itu laksana orang yang tak berdosa.
Tindakan suami yang menutupi aib istri dan mempergaulinya dengan baik dapat membuahkan manfaat yang besar dalam keistiqamahan istri. Tindakan ini bisa memberikan motivasi kepadanya untuk melanjutkan kehidupan yang suci dan luhur. Sang suami pun berhak mendapat pahala yang besar karena tindakannya menutupi aib istri, menjaga kesuciannya, menjauhkannya dari kemungkaran, serta membantunya untuk istiqamah dan hidup di bawah perlindungannya, di dalam rumah tangga yang suci.
BACA JUGA: Belajar Jatuh Cinta dari Istri Buya Hamka (1)
Namun, jika istri tersebut masih terus berada di atas kesesatannya dengan terus pergi dengan laki-laki asing, mengerjakan hal-hal haram dan tidak menjauhinya, serta tidak mau bertobat meski telah dinasihati, maka kami sarankan kepada lelaki tersebut untuk melepasnya. Yakinlah, Allah akan memberinya rezeki dengan selain dirinya.
Adapun jika istri telah bertobat namun suami tidak bisa bersabar atas apa yang dilakukan istri di masa lalu, selalu muncul bayangan buruk yang membuatnya susah tidur serta khawatir jika Anda mempertahankan istri, Anda akan menzaliminya dan memperlakukannya dengan buruk meski istri telah bertobat, maka Anda boleh menceraikannya. Hal ini bertujuan agar dia bisa tenang dan terhindar dari perbuatan zalim.
Meski demikian, sebaiknya Anda mencermati kembali nasihat yang telah kami sebutkan di bagian awal dari jawaban ini. Cobalah Anda renungkan keadaan diri Anda sendiri, karena ada kalanya Anda juga mempunyai kesalahan di masa lalu maupun di masa akan datang. []
Sumber: 150 Problem Rumah Tangga yang Sering Terjadi/Karya: Nabil Mahmud/Penerbit: Aqwam