ISRAEL—Penjajah Israel dilaporkan masih terus melanjutkan pengiriman senjata ke rezim Myanmar yang telah melakukan aksi pembunuhan massal terhadap warga muslim, Haaretz melaporkan pada Senin (2/10/2017).
Sekalipun rezim penguasa Myanmar masih terus melakukan pelanggaran, penyiksaan, dan pembunuhan massal terhadap warga muslim Rohingya, Israel masih belum menghentikan penjualan senjata ke negara ini.
Sebelumnya, PBB telah menyatakan bahwa rezim Myanmar merupakan contoh dari aksi pembersihan etnis terhadap minoritas Muslim Rohingya. Namun, Israel enggan menghentikan penjualan senjata kepada militer Myanmar. Padahal Amerika dan Eropa telah melarang penjualan senjata ke negara ini. Israel adalah satu-satunya rezim yang menjamin persenjataan Myanmar.
Ketika menanggapi tuntutan para aktivis kepada Pengadilan Tinggi Keadilan untuk menghentikan penjualan senjata Israel kepada Myanmar, Shoosh Himoli, utusan Kementerian Kehakiman Israel menegaskan bahwa pengadilan ini jangan ikut campur tangan dalam urusan luar negeri Israel.
Pernyataan Shimoli ini menegaskan kembali keputusan Menteri Perang Israel pada bulan Maret 2017 lalu bahwa Pengadilan Tinggi Keadilan tidak memiliki posisi dalam masalah diplomatik.
Sebelas aktivis terkenal Israel sebelum ini telah menyusun sebuah tuntutan supaya penjualan senjata Israel ke Myanmar segera dihentikan.
Menurut mereka, dokumen dan data membuktikan bahwa Myanmar tengah melakukan kejahatan perang. Penjualan senjata ini bertentangan dengan kesepakatan-kesepakatan internasional. []