SETIAP makhluk yang bernyawa pasti akan mengalami kematian. Kebenarannya tak hanya diungkapkan dalam Alquran. Ilmu pengetahuan juga telah membuktikannya secara ilmiah.
Pada kondisi mati, semua fungsi organ dalam tubuh juga berhenti. Namun, ada kalanya seseorang yang sudah dinyatakan mati justru hidup kembali. Kondisi ini sering disebut dengan istilah mati suri. Ada juga suatu kondisi dimana tubuh orang yang sudah mati masih bisa bereaksi terhadap keadaan di sekitarnya.
Kejadian yang kadang terjadi adalah jenazah yang masih terus mengeluarkan darah, atau mengeluarkan air mata seperti menangis. Kejadian semacam ini sering dikaitkan dengan takhyul. Padahal, semua itu bisa dijelaskan secara ilmiah, loh.
Ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa ada tanda-tanda pikiran masih berfungsi setelah seseorang mengalami kematian. Di Amerika Serikat dan banyak negara lain, seseorang secara hukum dinyatakan meninggal jika dia secara permanen kehilangan semua aktivitas otak, alias mengalami kematian otak, atau seluruh pernapasan dan fungsi peredaran darah terhenti. Kendati mati otak, sistem listrik intrinsik jantung masih dapat menjaga organ tetap berfungsi untuk waktu yang singkat.
Dr Diana Greene-Chandos, asisten profesor bedah saraf dan neurologi di Ohio State University Wexner Medical Center menyatakan jantung bisa tetap bekerja, gahkan ketika berada di luar tubuh.
“Namun tanpa ventilator untuk menjaga darah dan oksigen beredar, fungsi ini akan berhenti dengan sangat cepat, biasanya dalam waktu kurang dari satu jam,” kata Greene.
Dengan hanya mengandalkan ventilator, beberapa proses biologis – termasuk ginjal dan fungsi lambung – dapat terus bekerja selama sekitar satu minggu.
“Dengan alasan ini bisa dimengerti mengapa rambut dan kuku bisa tumbuh setelah seseorang dinyatakan mati,” kata Greene-Chandos.
Sam Parnia, direktur penelitian perawatan kritis dan resusitasi di NYU Langone School of Medicine di New York City juga menceritakan tentang kehidupan setelah detak jantung terhenti.
Sam Parnia mengklaim kesadaran pikiran seseorang terus bekerja setelah tubuh telah berhenti menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Itu berarti, seseorang mungkin menyadari kematian mereka sendiri saat dinyatakan meninggal oleh petugas medis.
Sam bercerita, dia dan timnya melihat orang-orang yang menderita serangan jantung, seharusnya para pasien itu sudah meninggal, namun kemudian mereka bisa dihidupkan kembali.
Beberapa dari peneliti itu mengatakan bahwa orang yang meninggal memiliki kesadaran dalam mendengar percakapan penuh dan dapat melihat hal-hal yang terjadi di sekitar mereka setelah mereka dinyatakan meninggal dunia. Penemuan ini kemudian diverifikasi oleh staf medis dan perawat yang hadir saat itu.
Sam Parnia mengatakan secara teknis semua waktu kematian didasarkan pada saat jantung berhenti.
“Begitu jantung berhenti, darah tidak lagi beredar ke otak, yang berarti fungsi otak berhenti hampir seketika. Anda kehilangan semua refleks batang otak Anda – refleks muntah Anda, refleks pupil Anda, semua yang hilang,” katanya.
Namun, Pada tahun 2013, peneliti di University of Michigan melihat sinyal listrik di dalam otak sembilan tikus yang diberi obat bius ketika mendapat serangan jantung. Mereka melihat pola aktivitas yang terkait dengan keadaan “peringatan serius” dalam periode singkat setelah kematian klinis. Ini menunjukkan bukti adanya ledakan energi otak saat seseorang meninggal.
Menurut Parnia timnya mencoba untuk memahami karakteristik pasti yang dialami orang saat mereka melewati kematian.
“Karena pengalaman ini akan menjadi pengalaman semua orang di dunia yang tentu saja akan mati,” katanya. []
SUMBER: HUFFINGTON POST | TRIP B | INDEPENDENT.CO.UK | SALMA HABIBAH | BINTANG | MT