KETIKA Nabi ﷺ tiba di Madinah hal yang lebih dulu dilakukannya ialah membangun sebuah Masjid. Ia membeli tanah yang akan dibangun itu dari seorang anak yatim, dengan harga sepuluh keping emas yang kemudian disumbangkannya ke Masjid.
Dalam pembangunan Masjid Nabi ﷺ pun ikut serta membantu agar dapat selesai lebih cepat. Ketika mereka membangun Masjid Kaum Muslim menyanyikan sebuah rajaz sebagai hiburan.
BACA JUGA: Nabi Perintahkan Masjid Dirar untuk Dihancurkan, Ini Alasannya
‘Tidak ada kehidupan kecuali kehidupan dunia mendatang,
Ya Allah! Limpahkanlah rahmat kepada Kaum Anshar dan Muhajirin.’
Syair itu kemudian diubah oleh Nabi ﷺ.
‘Tidak ada kehidupan kecuali kehidupan dunia mendatang,
Ya Allah! Limpahkanlah rahmat kepada Kaum Muhajirin dan Anshar .’
Hingga akhirnya Masjid berbentuk persegi dengan ukuran sisinya kira-kira 50 yard, yang menghadap ke sebelah Utara itu selesai. Masjid sederhana yang memiliki tiga pintu di setiap sisinya.
Pintu sebelah selatan adalah untuk jalan masuk umum. Pintu sebelah barat di sebut Bab al-Rahman dan pintu sebelah timur, disediakan bagi keluarga Nabi, disebut Bab al-Nisa`.
Di sebelah Utara masjid adalah sebuah tempat yang disediakan bagi para sahabat Nabi yang tidak mempunyai keluarga dan tempat tinggal. Mereka dikenal dengan Ashhab al-Shuffah (orang-orang Suffah).
BACA JUGA: Kisah Dibangunnya Masjid Nabi
Masjid ini merupakan sebuah monumen sederhana yang mana dindingnya terbuat dari batu bata dan atapnya ditopang dengan batang pohon kurma.
Karena ditutup dengan daun dan ranting pohon kurma maka setiap kali hujan lantai masjid penuh dengan lumpur. Namun masjid sederhana ini memiliki pemandangan yang agung. []
Sumber: Sirah Nabi Muhammad Saw /Penerbit: Marja /Penulis: Prof. Abdul Hamid Siddiqi,2005