AMERIKA SERIKAT–Imaam Center, masjid komunitas Indonesia di Maryland, Amerika Serikat, gelar Drive Thru Iftar. Ini dilakukan di tengah penutupan masjid-masjid di wilayah tersebut karena adanya pembatasan terkait pencegahan Covid-19.
Kendati ditutup, banyak masjid mulai mengundang jemaah berbuka puasa bersama, tetapi tanpa berkerumun atau berkumpul sehingga Physical distancing tetap terjaga. Mereka menyebut ini sebagai drive through atau drive thru iftar.
Tujuan drive through iftar adalah membantu jemaah yang terimbas pandemi Virus Corona jenis baru dengan memberi makanan berbuka puasa.
Mematuhi peraturan pemerintah dalam pembatasan sosial, jemaah diundang untuk mengambil paket iftar tanpa turun dari kendaraan, langsung pergi lagi. Semua dilakukan di halaman masjid.
BACA JUGA: Dirikan Klinik, Komunitas Muslim AS Berikan Tes Covid-19 Gratis
Ketua panitia Ramadan 1441 Hijriah Imaam Center Yudi Sutrisno mengawasi relawan yang membantu pelaksanaan drive thru iftar.
“Kita sediakan kurang lebih untuk 150 regular jemaah Indonesia dan non-Indonesia,” ujar Yudi Sutrisno.
Yudi menunjukkan menu iftar untuk tanggal 10 Mei yakni nasi kuning lengkap dan satai kambing. Momen ini juga dijadikan sebagai ajang memperkenalkan masakan khas Indonesia, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (14/5/2020).
“Kita gunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan makanan khas Indonesia kepada jemaah non-Indonesia,” kata Yudi.
Masakan Indonesia menjadi daya tarik bagi jemaah non-Indonesia berbuka puasa di Imaam Center, selain keindahan masjid dan kualitas imam khusus Ramadan.
Selain makanan siap santap, dalam drive thru iftar masjid-masjid ini juga memberikan paket sembako yang isinya secara umum bisa memenuhi pangan keluarga untuk tujuh sampai sepuluh hari.
Paket di Imaam Center, misalnya, terdiri atas beras, mi instan, minyak goreng, terigu, gula, telur, beragam makanan kaleng, dua ekor ayam beku, dan butiran bakso beku. Paket-paket juga diantar kepada yang membutuhkan, tetapi tidak bisa datang mengambil. Umumnya, lansia atau orang yang sedang sakit.
Biaya pengadaan iftar dan paket sembako, menurut Yudi, didapat dari Imaam Center, ditambah sumbangan masyarakat dan jemaah yang memberi donasi secara elektronik selama masjid ditutup.
Masjid lain, Darussalaam, menyediakan ratusan kotak iftar, yang isinya terdiri atas nasi Arab yang dilengkapi ayam panggang dan daun selada segar ditambah kue-kue, kurma, dan camilan. Anggaran untuk itu didapat dari donasi jemaah khusus untuk buka puasa.
Paket iftar juga disediakan Masjid Muhammad di Washington, DC pada Selasa (12/5/2020). Panitia menyebutnya, “Grab and Go Iftar Meals.” Masjid Dar al Hijrah di Virginia, Amerika Serikat dalam 10 hari pertama Ramadan, telah menyerahkan 8.500 paket iftar.
Akan selalu ada masjid yang memberi makanan. Masjid-masjid lain membagikan makanan pada hari-hari tertentu. Prince George’s Muslim Association setiap Rabu, Islamic Center of Maryland melakukannya setiap Sabtu, Darussalam, Islamic Community Center of Potomac, dan masjid komunitas Muslim Indonesia, Imaam Center, setiap Ahad.
BACA JUGA: Komunitas Muslim Blackburn Bikin Tantangan Tahunan: “I’m Not a Muslim, But I Will Fast for One Day”
Menurut Yudi, paket akan diberikan lagi Minggu depan, dengan rata-rata 150 paket setiap kali, sedangkan iftar disediakan juga pada hari-hari tertentu.
Walaupun baru pertama kali diadakan, seiring pandemi Virus Corona, drive thru iftar disambut positif.
Rama , menerima paket iftar dan paket sembako dari Imaam Center. Sudah dua bulan suaminya, yang bekerja di hotel, dirumahkan.
“Alhamdulillah dengan mendapat bantuan sembako dari Imaam, kita, warga Indonesia, sangat terbantu dengan adanya sembako ini. Isinya juga bermacam-macam, dan hampir setiap hari kita mendapat menu iftar dari warga yang menyumbang untuk warga Indonesia di Maryland, Virginia, dan sekitarnya. Alhamdulillah banget,” ujar Rama Mahyudin, ibu dua anak. Suaminya dirumahkan dari pekerjaanya setelah ada pembatasan akibat pandemi Covid-19.
Beberapa jemaah mengatakan, mereka datang tidak hanya untuk paket iftar atau sembako tetapi juga mengobati kerinduan akan masjid, walaupun melihatnya hanya sebentar dan dari luar. []
SUMBER: VOA INDONESIA