MADINAH–Dua masjid besar di Arab Saudi kebanjiran jamaah di 10 hari terakhir Ramadhan 1438 H. Masjid Nabawi Madinah dipadati jamaah shalat tarawih dan shalat malam lainnya.
Ya, 10 hari terakhir Ramadhan menjadi waktu signifikan jamaah untuk menghabiskannya di tempat suci. Baik penduduk setempat, pengunjung, hingga jamaah umrah telah datang sejak awal untuk bisa shalat Isya dan tarawih di sana. Sebelumnya, iftar juga lebih ramai dari biasanya.
Pemerintah terkait telah mengantisipasi dengan menyediakan dan meningkatkan layanan masjid. Sebuah kehormatan dan kebanggaan jika bisa memberikan layanan terbaik bagi para jamaah yang datang. Pengaturan ekstensif telah diterapkan untuk Qiyamul Lail mulai Kamis (15/6/2017).
Shalat malam di Masjidil Haram di Makah dan Masjid Nabawi di Madinah akan dimulai pada 12.45 malam dan berlangsung selama kurang lebih dua jam. Shalat malam di tempat lain biasanya baru mulai pada pukul satu malam dan berlangsung satu sampai dua jam.
Qiyamulail akan dilaksanakan selama 10 hari terakhir Ramadhan. Agar berjalan dengan lancar, pengembang swasta telah dikontrak pemerintah untuk menjaga masjid di seluruh Arab. Mereka akan mengerahkan lebih banyak staf sepanjang malam untuk memastikan pasokan listrik dan air aman.
Para dermawan juga secara rutin memasok minuman dan makanan ringan untuk para jamaah yang tinggal sepanjang malam.
Imam di Masjid Sheebani di distrik Nasiriyah, Riyadh, Mohammed Obaidullah mengatakan, masjidnya akan melakukan enam rakaat shalat diikuti tiga rakaat witir selama kurang lebih 75 menit atau lebih.
“10 hari terakhir Ramadhan memang sangat signifikan karena Lailatul Qadar. Malam yang lebih baik dari seribu bulan ini adalah yang paling dicari-cari umat Islam di akhir-akhir bulan suci,” ujarnya.
Imam Obaidullah mengatakan, niat baik para jamaah akan digancar dengan pahala besar selama shalat malam di bulan Ramadhan. []
Sumber: Republika