JAKARTA–Bulan Ramadhan telah memasuki 10 hari teakhir. Banyak masyarakat yang menghabiskan detik-detik terakhir bulan suci ini dengan beri’tikaf di masjid-masjid terdekat.
Salah satu masjid ibu kota yang menggelar i’tikaf adalah Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) menteng Jakarta Pusat. Masjid tersebut juga menyediakan sahur untuk jamaah yang i’tikaf di sana.
“Kami menggelar i’tikaf sejak malam tanggal 21 Ramadhan hingga malam terakhir Ramadhan 1438 H. Untuk memudahkan para jamaah, kami menyiapkan makan sahur untuk para jamaah i’tikaf tersebut,” kata Wakil Ketua Panitia Ramadhan 1438 H MASK Ustadz Mulyadi, Ahad (18/6/2017) seperti dilansir Republika.
Mulyadi yang juga Sekretaris Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa mengemukakan, qiyamullail di MASK selalu dibanjiri jamaah. “Mereka tidak hanya berasal dari Jakarta, tapi juga Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi atau Jadebotabek. MASK merupakan salah satu masjid favorit umat Islam untuk melaksanakan i’tikaf Ramadhan,” ujar Mulyadi.
Jumlah jamaah i’tikaf MASK pada malam-malam ganjil biasanya sekitar 2.000-3.000 orang, pada malam-malam genap sekitar 1.500 orang. Khusus pada malam tanggal 27 Ramadhan, yang merupakan i’tikaf akbar, biasanya jumlah jamaah i’tikaf mencapai 6.000-7.000 orang. “Jumlah paket makan sahur yang kami siapkan setiap malam kami sesuaikan dengan perkiraan jumlah jamaah pada malam tersebut,” tuturnya.
Tak hanya untuk sahur, MASK juga setiap hari menyiapkan ta’jil dan nasi kotak untuk umat Islam yang berbuka puasa di Masjid Agung Sunda Kelapa. “Hal itu kami laksanakan sejak hari pertama Ramadhan. Jumlahnya sekitar 1.200 boks per hari,” kata Mulyadi.
Dari mana sumber dana untuk menyiapkan paket berbuka puasa dan makan sahur tersebut? Menurut Mulyadi, dana tersebut antara lain bersumber dari donasi perusahaan maupun perorangan yang disalurkan melalui MASK. “Para donatur tersebut memberikan bantuan dalam bentuk uang. MASK sudah punya langganan sejumlah pengusaha katering untuk memasok kebutuhan makan berbuka puasa dan makan sahur,” paparnya.
Meskipun demikian, kata Mulyadi, MASK tidak menutup pintu kepada mereka yang menyumban dalam bentuk makanan. “Ada donatur yang menyerahkan bantuan berupa makanan untuk buka puasa,” ujar Mulyadi. []