NUN jauh di pulau Siprus, terdapat sebuah masjid bernama Hala Sultan Tekke Mosque atau Masjid Ummu Haram. Namanya diambil dari salah satu sahabat wanita sekaligus kerabat Nabi SAW, yakni Ummu Haram binti Milhan. Dia merupakan seorang bibi dari pihak ibu Nabi Muhammad SAW.
Ummu Haram merupakan orang Arab yang selama hidupnya tinggal di jazirah Arab. Namun, makamnya berada di Siprus. Tepatnya, berada di area masjid yang dinisbatkan dengan namanya tersebut. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
BACA JUGA: Masjid Sayyida Zainab di Kairo
Hal itu tak lepas dari sebuah doa yang dia pintakan kepada Nabi SAW. Hal ini diriwayatkan dalam sebuah hadis.
Ketika itu Nabi datang untuk mengunjunginya dan dia menyuguhkan makanan. Nabi tertidur dan beberapa saat kemudian bangun dengan tersenyum.
Ummu Haram bertanya, “Apa yang membuatmu tersenyum, wahai Rasulullah?”
Dia berkata, “Beberapa orang dari umatku ditunjukkan kepadaku (dalam mimpiku) bertarung di jalan Allah, berlayar di tengah laut seperti raja di atas takhta ( atau dia berkata) seperti raja yang duduk di atas takhta mereka.”
Umm Haram menambahkan, “Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah! Berdoalah kepada Allah untuk menjadikan saya salah satu dari mereka. ‘
Jadi Rasulullah berdoa kepada Allah untuknya dan kemudian membaringkan kepalanya (dan tidur). Lalu dia bangun tersenyum (lagi).
(Umm Haram menambahkan): Aku berkata, “Apa yang membuatmu tersenyum, wahai Rasulullah?”
Dia berkata, “Beberapa orang dari umatku diperlihatkan kepadaku (dalam mimpiku) bertarung di jalan Allah.”
Sama seperti yang dia katakan sebelumnya.
Saya berkata, “Wahai Rasulullah! Berdoalah kepada Allah untuk menjadikan saya salah satu dari mereka.”
Dia berkata, “Kamu akan menjadi yang pertama.” (HR Bukhari)
Bertahun-tahun kemudian setelah wafatnya Nabi, ketika perbatasan Islam telah mencapai Suriah dan sekitarnya, Mu’awiyah yang merupakan gubernur pada saat itu sedang menghadapi masalah yang berkembang dari serangan Bizantium di garis pantai Suriah yang menggunakan Siprus sebagai titik peluncuran. Dia meminta izin dari khalifah kedua, Umar bin Khattab, untuk melancarkan serangan angkatan laut terhadap Siprus guna mengakhiri serangan Bizantium. Saat itu Umar tidak memberikan izin karena bahaya laut dan kurangnya pengalaman umat Islam dalam perang laut.
Baru lah ketika Utsman bin Affan menjadi khalifah, Mu’awiyah berhasil meyakinkannya bahwa perlu untuk menyerang Siprus karena ancaman Bizantium. Mu’awiyah menyiapkan armada untuk dikirim ke Siprus. Ini akan menjadi serangan laut pertama dalam sejarah Islam.
‘Ubadah bin Saamit ditugaskan untuk memimpin angkatan laut ini. Maka, terjadilah apa yang pernah diucapkan Nabi dalam doanya tentang Ummu Haram. Sebab, sahabat wanita tersebut menawarkan diri untuk ikut menyeberangi lautan bersama sang suami, ‘Ubadah bin Saamit.
Ummu Haram menjadi salah satu umat Rasulullah SAW yang menjadi fisabilillah dengan mengarungi lautan.
BACA JUGA: Masjid di China Ini Dibangun Sahabat Nabi
Setelah mengalahkan penjaga pantai yang menyerang mereka ketika mereka mendekati pulau itu, kapal-kapal Muslim mendarat di pantai Siprus.
Ketika Muslim turun, kuda yang ditunggangi Umm Haram tiba-tiba ketakutan dan melompat dengan keras menyebabkan Umm Haram jatuh. Ummu Haram akhirnya wafat akibat luka-luka yang dideritanya. Ummu Haram dimakamkan di tempat dia jatuh di Siprus.
Adapun Siprus, catatan sejarah menunjukkan bahwa penduduknya memutuskan untuk menegosiasikan perdamaian dan menandatangani perjanjian dengan negara Muslim.
Ketika Ottoman berkuasa, pemerintah muslim membangun masjid yang bersebelahan dengan makam Ummu Haram, untuk menghormati sahabat wanita tersebut.
Hingga hari ini, orang-orang dari seluruh dunia mengunjungi makamnya ketika mereka mengunjungi Siprus. Makam Ummu Haram menjadi salah satu tempat paling penting bagi umat Islam di Siprus. []
SUMBER: ILMFEED