SEBUAH masjid yang dibangun masyarakat lokal Turki di Bremen, Jerman mengalami aksi vandalisme yakni pelemparan potongan babi dari pelaku tidak dikenal pada Sabtu (17/3/17) lalu.
Dilansir laman Daily Sabah, Senin (20/3/17), tersangka aksi vandalisme ini melemparkan telinga dan kaki babi ke halaman Masjid Yeni Fatih. Masjid yang pembukannya pada tahun 2011 lalu ini sempat dihadiri politikus-politikus Jerman.
Pelemparan potongan babi ke masjid ini jelas sebagai bentuk penghinaan karena babi di dalam Islam najis dan Muslim dilarang untuk memakannya. Kepolisian Jerman diminta dapat menemukan pelaku sesegera mungkin.
Komite parlemen Turki yang melakukan penelusuran, menemukan adanya 297 serangan yang terjadi pada rentang tahun 2001 sampai 2014. Sebagian besar dari serangan tersebut memang menargetkan masjid Turki. Polisi Jerman dikritik keras karena gagal mengidentifikasi para tersangka yang bertanggung jawab.
Dalam beberapa tahun terakhir, kecenderungan serangan yang menargetkan masjid kembali muncul, seiring dengan kemunculan sayap kanan. Pada Desember tahun lalu, Polisi Jerman menahan pria yang mengaku bagian dari kelompok Patriotik Eropa Terhadap Islamisasi di Barat (Pegida).
Tersangka dituduh melempar bahan peledak buatan sendiri di Masjid Fatih pada 26 September 2015, yang memang dimiliki Persatuan Islam Turki untuk Urusan Agama (DITIB). Kejahatan kanan telah meningkat signifikan di Dresden, yang mengeksploitasi krisis pengungsi dan ketakutan terhadap Islam. []
SatuMedia