THAILAND–Salah satu maskapai penerbangan di Thailand dinyatakan bangkrut akibat buruknya manajemen keuangan yang diperparah dengan munculnya pandemi Corona yang melanda dunia. Tak patah arang Masakapai penerbangan Thai Airways memutuskan banting setir menjadi penjual gorengan.
Dulu Thai Airways sibuk dengan mengantar penumpang ke berbagai tempat di dunia, kini perusahaan penerbangan itu hanya ‘diam di tempat’ sambil menjual gorengan olahan sendiri.
BACA JUGA: Kisah Pilu Nenek Hawati, Uang 45 Ribu Hasil Jualan Gorengan Diambil Pencuri
Untungnya, peralihan bisnis ini cukup menjanjikan. Gorengan itu bernama patong-go, sejenis roti goreng atau cakwe yang per bulannya bisa menghasilkan omzet sekitar 10 juta baht (Rp 4,7 miliar).
Chansing Treenuchagron yang bertindak sebagai presiden maskapai mengatakan, gorengan itu sangat populer sampai orang-orang rela antre panjang membelinya tiap pagi.
Diberitakan Bangkok Post, Jumat (2/10/2020), setiap kotak seharga 50 baht (Rp 23.600). Setiap kotak berisi tiga gorengan dan sebungkus saus celup yang terbuat dari ubi ungu dan telur custard.
Ada lima gerai makanan produksi Thai Airways itu di Bangkok. Kelima gerai itu berlokasi di toko roti Puff & Pie di pasar Or Tor Kor, di kantor pusatnya di distrik Chatuchak, gedung Rak Khun Tao Fa, gedung Thai Catering di distrik Don Muang, serta kantor cabang Thai Airways di Silom. Ke depannya mereka berencana membuat franchise.
BACA JUGA: Menengok Masjid Jawa, Masjid Tertua di Thailand
Jajanan itu juga dijual di dua gerai provinsi Chiang Mai.
Thai Airways rutin menjualnya pada pagi hari, tetapi beberapa outlet tidak setiap hari buka. Thai Airways bangkrut setelah bertahun-tahun mismanajemen keuangan dan diperparah oleh pandemi virus corona.
Maskapai ini dinyatakan bangkrut dengan total utang 332,2 miliar baht (Rp 157 triliun). Pengadilan Kebangkrutan Sentral kemudian memberikan persetujuan untuk restrukturisasi utang. []
SUMBER: GRID.ID