SIAPA yang tak mengenal Abu Bakar? Namanya terukir dalam sejarah Islam sebagai sahabat yang dijamin masuk surga. Bergelar Ash-Shiddiq karena ketika yang lain mengingkari Rasulullah dalam peristiwa Isra Mi’raj namun, Abu Bakar adalah orang yang membenarkan peristiwa tersebut.
Suatu ketika Abu Bakar terluka parah, bahkan hingga tak sadarkan diri karena telah disiksa oleh orang-orang kafir Quraisy. Setelah Abu Bakar sadarkan diri, Abu Bakar tidak memedulikan kekhawatiran orang-orang yang ada di sekitarnya ketika menanyakan kondisinya. Abu Bakar justru bertanya tentang kondisi Rasulullah.
BACA JUGA: Pesan Abu Bakar kepada Umar Bin Khaththab
Ummu al-Khair, ibu Abu Bakar terus berusaha menyuapi Abu Bakar untuk makan, tetapi Abu Bakar menolak dengan terus menanyakan kondisi Rasulullah. Ummu al-Khair berkata, “Demi Allah, aku tidak mengetahui kondisi temanmu itu.”
“Pergilah ke rumah Ummu Jamil, anak perempuan Khaththab (saudara perempuan ‘Umar bin Khaththab). Tanyakan kepadanya perihal kondisi Muhammad,” kata Abu Bakar.
Ummu al-Khair menyadari bahwa Abu Bakar sangat mengutamakan Muhammad melebihi dirinya sendiri. Ummu al-Khair kemudian pergi menemui Ummu Jamil. Setelah bertemu dengan Ummu Jamil, Ummu al-Khair berkata, “Sungguh, Abu Bakar menanyakan kepadamu tentang kondisi Muhammad bin ‘Abdullah.”
Ummu Jamil tidak segera menjawab, ia malah berkata, “Aku tidak mengenal baik Abu Bakar maupun Muhammad bin ‘Abdullah. Namun, jika engkau mau, aku akan pergi bersamamu menemui anakmu (Abu Bakar).”
Kemudian, mereka pergi menemui Abu Bakar. Sesampainya di sana Ummu Jamil terkejut dengan kondisi Abu Bakar yang sedang tak berdaya. Ummu Jamil mendekatinya dan berbisik, “Demi Allah, mereka yang melakukan ini pasti orang jahat dan musyrik. Semoga Allah membalas atas apa yang mereka lakukan kepadamu.”
“Bagaimana kondisi Rasulullah ?” tanya Abu Bakar.
“Ibumu mendengarkan percakapan kita,” bisik Ummu Jamil.
“Engkau tidak perlu mengkhawatirkan ibuku,” kata Abu Bakar.
“Di mana Rasulullah?” tanya Abu Bakar lagi.
“Beliau di rumah al-Arqam,” jawab Ummu Jamil.
Sambil berusaha bangkit, Abu Bakar berkata, “Demi Allah, aku tidak akan mencicipi makanan dan minuman ini sampai aku bertemu dengan Rasulullah.”
Tanpa makan dan minum terlebih dahulu, Abu Bakar dengan langkah gontai, penuh luka, dan lemah langsung pergi menemui Rasulullah. Ummu Jamil dan Ummu al-Khair menemani Abu Bakar menuju rumah al-Arqam menemui Rasulullah.
Ketika Abu Bakar tiba, Rasulullah dan Para sahabat terkejut melihat keadaan Abu Bakar. Beliau segera mendekat lalu memeluk Abu Bakar dan menciumnya. Para sahabat pun memeluk Abu Bakar sambil menitikkan air mata.
BACA JUGA: Perintahkan Abu Bakar Menjadi Imam Shalat!
Setelah melihat keadaan Rasulullah dan para sahabat dalam kondisi baik, Abu Bakar berkata, “Demi Allah, ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, wahai Rasulullah. Aku tidak mengalami apa-apa selain pukulan yang diberikan orang-orang yang fasik itu ke wajahku. Inilah ibuku, yang sangat baik kepada putranya, sedangkan engkau adalah orang yang diberkahi Allah. Berdoalah kepada Allah agar Allah menyelamatkannya dari neraka.”
Rasulullah kemudian mendoakan Ummu al-Khair dan Allah mengabulkan doanya. Saat itu juga Ummu al-Khair masuk Islam. []
Sumber: The Golden Story of Abu Bakar Ash-Shiddiq/ penulis: DR. Ahmad Hatta, MA/ Penerbit: Maghfirah Pustaka/ April 2014