MAKKAH–Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi perkembangan persiapan penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi. Apresiasi ini disampaikan Menag usai mendengarkan paparan dari tim Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI saat Rakor Persiapan di Kantor Daker Makkah.
“Saya mengapresiasi progress persiapan penyelenggaraan ibadah haji, baik dari aspek akomodasi, transportasi, dan katering yang semuanya sudah masuk tahap final,” kata Menag di Makkah, Selasa (20/6/2017).
Rapat koordinasi ini dihadiri Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, Konjen RI di Jeddah Mohamad Hery Saripudin, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sihdu Ramadan Harisman, Staf Teknis KUH, dan Protokler dari KJRI.
Sebelumnya, tim KUH memaparkan beberapa hal terkait perkembangan persiapan layanan jemaah haji di Arab Saudi. Paparan disampaikan oleh Sri Ilham Lubis.
Terkait layanan akomodasi misalnya, sudah dilakukan kontrak terhadap 155 hotel bagi jemaah haji dan 3 akomodasi cadangan di Makkah. “Untuk 155 akomodasi jemaah total kapasitas 208.187 orang. Untuk 3 akomodasi cadangan 1.323 orang,” jelasnya.
Selain kontrak akomodasi, kontrak elektronik layanan akomodasi Makkah yang merupakan persyaratan pembuatan visa juga sudah hampir final. Menurut Sri Ilham, sebanyak 149 akomodasi dengan total kapasitas 195.817 atau 95,99% sudah selesai.
“Masih terdapat 6 hotel yang belum bisa dilakukan kontrak elektronik karena tasrih 1438H belum keluar,” terangnya.
“Untuk Madinah, sampai hari ini sudah dilakukan kontrak dengan 13 Majmu’ah dengan total kapasitas 206.455 orang. Selain itu juga telah dikontrak 2 hotel cadangan,” sambungnya.
Tentang layanan katering di Makkah, Sri Ilham memaparkan bahwa telah dilakukan kontrak dengan 28 perusahaan. Dari jumlah itu, sebanyak 26 perusahaan dengan kapasitas 201.120 orang (98,59%) sudah masuk sistem e-hajj.
“Katering di Makkah diberikan 2 kali makan, siang dan malam. Selain itu, ada juga makanan selamat datang atau selamat jalan, sehingga totalnya sebanyak 25 kali makan,” tuturnya.
Untuk layanan katering di Madinah, kata Sri Ilham, sudah dilakukan kontrak dengan 13 perusahaan. Dari jumlah itu, sebanyak 10 perusahaan dengan kapasitas 163.518 orang (80,16%) sudah masuk sistem e-hajj.
“Katering di Madinah juga diberikan 2 kali makan, siang dan malam. Paling banyak jemaah haji Indonesia menerima 18 kali makan, termasuk 1 paket kelengkapan konsumsi snack dan air mineral tambahan (welcome drink),” jelasnya.
Layanan katering juga diberikan di Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina) dan King Abdul Aziz International Airport (KAAIA). Layanan katering Armina akan dilakukan oleh 18 perusahaan (Muta’ahidin) yang akan melayani 26 maktab dan Muasasah Asia Tenggara yang akan melayani 46 maktab.
“Keduanya sudah dilakukan kontrak. Sebanyak 16 perusahaan dengan kapasitas 192.310 orang (94,27%) sudah masuk sistem e-hajj,” ucapnya.
Di Arafah, kata Sri, konsumsi akan diberikan sebanyak 4 kali makan (malam, pagi, siang, malam). Di Muzdalifah, ada 1 kali snack. Sedang di Mina, 11 kali makan (pagi, siang, malam) termasuk paket kelengkapan konsumsi dan air mineral tambahan.
Dalam rakor tersebut, Sri Ilham juga memaparkan perkembangan persiapan layanan transportasi dan upgrade tenda di Arafah. Tentang transportasi, ia menjelaskan bahwa pada tahun ini seluruh layanan transportasi telah dilakukan upgrade.
Sedang terkait tenda di Arafah, proses pemasangan tenda sudah mulai dilakukan oleh pihak Muassasah Asia Tenggara. []
Sumber: Kemenag