JAKARTA–Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) berpesan kebangkitan Islam pasca runtuhnya Khilafah Utsmaniyah di Turki perlu dikawal karena, umat Islam berhadapan dengan tantangan yang besar, baik dari luar (eksternal) maupun dari dalam (internal).
“Secara internal, ada muslim yang masih terlilit materialism, banyak yang beragama Islam namun belum bisa menerima Islam sebagai sistem hidup,“ ujarnya saat mengisi Tabligh Akbar denga tema “Mempersiapkan Kebangkitan Ummat” di Masjid Al-Hikmah, Lampung, Ahad (12/1/2020).
BACA JUGA: UZR: Kebangkitan Islam Mulai Muncul, Perlu Dikawal Hingga Mencapai Tujuannya
Sedangkan tantangan ekternal antara lain, kata Ketua Umum Wahdah Islamiyah ini masuknya pandangan hidup dari luar Islam yang turut mempengaruhi sistem hidup kaum muslimin. Salah satunya penyebaran paham sekularisme, paham yang menafikan aturan Agama dalam kehidupan.
“Selain materialisme, ada sekulerisme. Mereka (penganut sekularsime) akan pasang badan jika umat Islam mulai bicara politik, ekonomi, sosial,” imbuhnya.
BACA JUGA: UZR: Iman dan Tradisi Ilmu Modal Awal Perkembangan Manusia Suatu Bangsa
Menurut UZR panggilan akrabnya, strategi dan program utama kebangkitan Islam adalah mendekatkan umat dengan Al-Qur’an.
“Bentuknya bisa berupa majelis ta’lim, halaqah tarbiyah di kalangan pemuda, dan sekolah-sekolah formal maupun informal,” terangnya.
“Ini adalah cara yang telah ditempuh oleh generasi pertama dalam Islam,” lanjutnya. []
REPORTER: RHIO