TAHUKAH Anda bahwa setiap gerakan shalat itu memiliki arti filosofis serta rahasia tersendiri? Termasuk gerakan sujud yang memiliki beberapa rahasia di baliknya, baik itu dari segi kesehatan dan kejiwaan.
Shalat bukan hanya sebuah ibadah saja yang harus kita jalankan, melainkan suatu program yang dapat menyehatkan jiwa dan raga kita. Ikhlas beribadah karena Allah, niscaya Allah akan membalasnya dengan setimpal. Untuk itu mari kita bahas rahasia dibalik sujud.
Pakar neurosains Prof Taruna Ikrar menjelaskan manfaat sujud dalam shalat bagi kesehatan sistem saraf manusia.
BACA JUGA: Saat Malaikat Sujud pada Adam, Iblis Menolak
“Sujud dalam shalat, kalau ditinjau secara mendalam, memberikan manfaat fisiologis yang amat proporsional bagi anatomi tubuh manusia, khususnya fungsi otak,” kata akademisi School of Biomedical Sciences, National Health University (NHU) Amerika Serikat itu.
Prof Taruna Ikrar mengungkapkan, gerakan sujud bermanfaat bagi meningkatnya saturasi oksigen, nutrisi, dan elektrolit ke dalam fungsi otak manusia.
Tidak berhenti di situ, sujud yang khusyuk juga dapat meningkatkan sinapsis dan pembaruan sel-sel saraf (neurogenesis). Sehingga rasa bahagia akan meningkat sebagai manifestasi unsur ketakwaan dan penghambaan.
Prof Taruna juga menambahkan bahwa sujud membuat dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung kaki sejajar di atas permukaan bumi. Lantaran gravitasi bumi, posisi ini menyebabkan aliran getah bening dipompa ke bagian leher, ketiak, dan berbagai bagian lainnya di kepala.
Prof Taruna melanjutkan, dalam gerakan sujud, jantung berposisi di atas otak sehingga darah yang kaya oksigen dapat mengalir secara maksimal ke bawah karena ditarik gravitasi bumi.
Dengan penambahan oksigen dalam jumlah tertentu, proses pembentukan dan sinapsis akan meningkat di antara milliaran sel-sel saraf. Otak akhiranya mendapatkan pasokan darah yang kaya oksigen serta zat-zat nutrisi yang sangat dibutuhkan sehingga memacu kerja sel-sel otak.
Lebih lanjut Prof Taruna Ikrar menjelaskan, struktur otak manusia begitu kompleks karena terdiri dari 100 miliar sel. Dalam setiap sel neuron otak, ada sekitar 10 ribu koneksi (sinapsis). Total koneksi di otak dapat mencapai ribuan trilliun sinapsis.
Sinapsis-sinapsis itu memerlukan pasokan nutrisi, oksigen, neurotransmitter serta agen sistem imun tubuh. Dengan proses fisiologi yang sempurna, otak dapat menjaga dan meningkatkan plastisitas, neurogenesis atau perbaharuan.
BACA JUGA: Rasulullah: Bantulah Saya dengan Banyak Bersujud
Berdasarkan risetnya itu, Prof Taruna Ikrar menyimpulkan, sujud dalam shalat yang dilakukan secara khusyuk dapat menurunkan rasa cemas, stres, dan ketakutan. Sujud juga mampu memperbaiki harmonisasi atau keseimbangan sistem saraf, khususnya terkait eksitatori dan inhibitori neurons.
“Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan darah, yang pada akhirnya menjamin pemenuhan semua kebutuhan sistem saraf yakni oksigen, elektrolit, neurotransmitter, enzim-enzim, serta semua kebutuhan utama otak secara maksimal dan efisen,” jelas pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, itu.
Secara fisik, kondisi sujud menunjukkan sebuah penghambaan total. Dalam posisi tersebut, manusia merasakan derajat yang begitu rendahnya.
Namun, lanjut Prof Taruna, di balik kepasrahan itu, ada peningkatan derajat ketakwaan manusia di sisi Allah. Pada hakikatnya, seorang hamba yang bersujud merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta. []
SUMBER: REPUBLIKA