MANUSIA telah diberi anugerah yang besar oleh Allah SWT. Semua yang telah Allah berikan mengandung manfaat yang besar pula. Salah satunya dengan diberikannya mata untuk melihat. Bisa kita bayangkan apabila Allah menciptakan manusia tanpa mata. Bagaimana manusia melihat bila tanpa mata? Itulah mengapa kita harus banyak bersyukur kepada Allah SWT.
Apakah kalian pernah berpikir, mengapa mata selalu berkedip? Jawaban singkatnya adalah, hal tersebut berfungsi untuk meratakan air mata yang kaya oksigen ke seluruh permukaan mata. Untuk apa? Tentu saja untuk menghalau kotoran yang ada di bola mata terutama bagian kornea (lapisan terluar pada mata bagian depan).
Selain itu, bagian ini akan mengalami iritasi apabila kering. Kalau tidak percaya, coba saja tahan kelopak mata kita agar tetap terbuka selama beberapa menit, terasa pedih bukan?
BACA JUGA: Kesempurnaan Allah dalam Menciptakan Mata
Mata manusia adalah organ tubuh yang sangat sensitif. Sedikit saja ada gangguan pada mata, misalnya ada debu atau hembusan angin menerpa, mata kita akan terasa sakit dan penglihatan menjadi agak terganggu. Agar mata kita dapat melihat lagi dengan jelas dan berputar ke segala arah dengan lancar, bola mata harus selalu bersih dan basah.
Karena itulah Allah membekali mata dengan kelenjar air mata yang siap mengalirkan cairan bening pembersih mata serta kelopak mata yang siap menyapuratakan semua cairan itu ke seluruh wilayah mata.
Cairan dari kelenjar air mata ini tidak cuma membersihkan mata dari debu yang masuk ke mata, tapi juga menjaga mata agar terhindar dari kekeringan. Kalau bola mata sampai kering, tentu saja akan menimbulkan rasa pedih.
Sementara itu, kelopak mata yang berkedip, selain menyapuratakan cairan ke seluruh permukaan mata, juga menjadi penjaga gerbang pertama pada mata agar benda-benda asing (misalnya debu) terhalangi untuk “menyentuh” bola mata.
Gerakan kelopak mata kita yang sering kita sebut dengan berkedip itu sangat cepat, bahkan sering tidak kita sadari. Sebagai umpama, tepukkan kedua tangan kita di wajah teman kita, dan lihat, betapa cepatnya kelopak mata sang teman menutup demi menghindari “serbuan” udara yang terhembus dari tepukkan tangan kita.
Frekuensi seseorang berkedip juga bervariasi, sebagian besar dipengaruhi oleh usia. Kelenjar air mata pada orang lebih tua akan berkurang kinerjanya, sehingga bola mata menjadi lebih cepat kering. Akibatnya, mereka berkedip dengan lebih sering.
Sebaliknya, bayi berkedip lebih jarang karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur, sehingga kondisi kelembaban bola mata tetap terjaga.
BACA JUGA: Asal Usul Air Mata Buaya
Ada beberapa fakta menarik tentang kedipan mata kita. Diantaranya adalah, dalam kondisi berkonsentrasi pada sesuatu, kelopak mata kita bisa “lupa” untuk berkedip. Misalnya ketika sedang bermain game atau bekerja di depan layar monitor. Akibatnya, mata menjadi lebih mudah mengalami iritasi dan terasa pedih.
Berkedip juga menggambarkan emosi dan perasaan kita. Sebagai contoh, perasaan cemas membuat kita berkedip lebih banyak. Jika kita panik, maka tanpa kita sadari, mata kita akan berkedip lebih banyak dibanding situasi normal.
Masya Allah, betapa besar nikmat yang telah Allah berikan kepada manusia. Tapi, masih sedikit sekali orang-orang yang bersyukur. []
SUMBER: KUMPULAN.INFO