JASAD itu ditusuk hingga ambruk dan beliau pun mengakhiri hidupnya di dunia ini. Namun, setelah jasad beliau dikubur, atas izin Allah SWT, tak ada satu kekuatan pun yang dapat menggerogoti jasad beliau.
Itulah jasad sayyidina Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu.
Hadits Bukhori ini menjelaskan peristiwa pada masa khalifah Walid bin Abdul Malik. Saat itu, salah satu dinding di komplek pemakaman Rasulullah saw ambrol. Tampaklah kaki dari salah makam yang diperkirakan kakinya Rasulullah SAW.
Namun, ternyata itu kakinya sayyidina Umar bin Khaththab ra. Makam Umar memang berdekatan dengan makam Nabi. Kaki tersebut masih utuh dan dalam keadaan baik.
Subhanallah: sayyidina Umar bin Khththab RA yang mengakhiri hidup secara jasmani di dunia ini setelah jasadnya ditusuk, namun setelah wafat tak ada satu pun benda atau binatang yang dapat menggerogoti jasad beliau.
Semakin terngiang-ngiang suara muraqqi dalam shalat tarawih yang menggemakan empat nama Khulafaur Rasyidin. Salah satunya: “Amiirul mu’miniin khalifah Umar bin Khaththab radiyallahu ‘anhu: …..pelopor diberjamaahkannya shalat qiyamullail pada bulan Ramadhan yang kemudian disebut sholat tarawih…” []