PERNAH tidak kita membayangkan, atau berpikir waktu melihat kapal feri, kapal tanker bahkan kapal titanic sekali pun, bagaimana bisa kapal tersebut dapat mengapung di laut?
Mengingat bahwa kapal tersebut mangangkut beban berton-ton namun kapal tersebut dapat mengapung dan dapat mengarungi laut. Coba bandingkan dengan tubuh kita yang misalkan kita mempunyai berat 65 kg, dimana berat kita jauh lebih ringan dari kapal tersebut. Namun coba kita menceburkan diri ke laut, apakah kita bisa mengambang? Atau malah tenggelam?? Yap, tubuh kita akan tenggelam.
Mengapa hal itu terjadi?
Prinsip dari itu semua adalah densitas atau massa jenis. Benda dapat mengapung apabila memiliki densitas yang lebih kecil. Sebagai contoh minyak memiliki densitas yang lebih kecil dari air, maka minyak akan selalu berada di permukaan air. Es batu terlihat mengapung pada air, hal ini disebabkan karena es batu tersebut memiliki densitas yang lebih rendah dari air.
BACA JUGA: Bukti Nabi Musa Membelah Laut
Namun kenapa, bukannya es batu merupakan air yang berbentuk padat, harusnya memiliki densitas yang sama? Memang betul sama-sama dari air, namun densitas merupakan fungsi suhu, sehingga apabila ada perubahan suhu maka terjadi perubahan densitas.
Air memiliki densitas 1000 kg/m3, coba kita ambil bahan besi sebagai komponen utama dari kapal yang memiliki densitas 7900 kg/3. Dari data tersebut sudah terlihat bahwa besi memiliki densitas yang jauh lebih besar dari air, artinya harusnya besi itu tenggelam di dalam air. Coba kita tulis kembali rumus densitas :
Ρ=m/v
dengan ρ = densitas ; m = massa; v = volume
Dari rumus tersebut bisa terlihat bahwa densitas merupakan fungsi dari massa dan volume, apabila kita memperbesar volume benda namun massanya tetap, maka akan kita peroleh densitas yang lebih kecil.
Apabila besi yang akan buat sebagai kapal kita buat dengan volume 10 kali lebih besar, maka akan kita peroleh densitas 790 kg/m3. Untuk lebih mudah memahaminya, coba kita ambil contoh drum kosong yang apabila kita tutup rapat, apabila kita masukkan ke air maka akan mengapung, dengan syarat tidak ada kebocoran sehingga air tidak dapat masuk ke dalam drum tersebut.
Al Qur’an telah menerangkan hal diatas sejak 14 Abad yang lalu. Allah SWT menjelaskan bagaimanakah keadaan laut yang di atasnya mengapung bahtera dan kapal. Semuanya ditundukkan oleh Allah SWT.
Allah SWT berfirman,
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal di tengah (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung.” (QS. Asy Syura: 32).
Lihatlah bagaimana nampaknya kapal tersebut di lautan.
“Dan kepunyaanNya-lah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung.” (QS. Ar Rahman: 24).
BACA JUGA: Wanita Kuat yang Diberi Gelar Sebuah Kapal oleh Rasulullah
Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya mengatakan bahwa bahtera tersebut nampak besar seperti gunung. Apa yang Ibnu Katsir katakan ini benar seperti yang kita saksikan di lautan saat berlayar, subhanallah. Kita akan lihat berbagai kapal yang kecil dan besar seperti gunung yang berjalan di lautan.
Dalam ayat lain juga disebutkan bagaimanakah kapal itu ditundukkan oleh Allah SWT:
“Dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai.” (QS. Ibrahim: 32).
“Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya,” (QS. Al Hajj: 65).
Ketika kita mengkaitkan hal di atas dengan kekuasaan Allah, maka mulut kita tak henti-hentinya mengagungkan asma Allah. Subhanaallah..walhamdulillah..walailahaillallah Allahu Akbar! []