MEMPUNYAI anak yang cerdas tentunya menjadi impian setiap orang tua. Namun, setiap anak punya tingkat kecerdasan atau IQ yang berbeda-beda. Nah, bagaiamana caranya agar anak punya kecerdasan atau IQ yang tinggi?
The Melbourne Institute of Applied Economic and Social telah melakukan penelitian terhadap lebih dari 4.000 anak dengan usia 4-5 tahun pada 2004 hingga usia 10-11 tahun untuk mengetahui perkembangan kemampuan berfikir mereka.
Peneliti di Melbourne, Australia, tersebut membuktikan bahwa kegiatan membaca berdampak sangat baik terhadap potensi IQ anak. Kegiatan membaca pada anak sebaiknya dilakukan sejak dini, bahkan saat masih bayi. Bagaimana jika anak belum bisa membaca? Orang tua lah yang membacakannya.
Dengan seringnya orang tua membacakan cerita untuk anak sejak usia dini, semakin besar dampak positif pada kemampuan membaca dan berpikir anak.
Penelitian yang dilakukan tersebut tidak hanya membuktikan hubungan kausal antara frekuensi membaca anak-anak dan perkembangannya, tetapi juga mengukur manfaat membaca. Apa saja manfaat membaca bagi anak?
1. Membaca membuat kemampuan berpikir anak jadi lebih maju.
Anak usia 4-5 tahun yang membaca 3-5 kali seminggu memiliki kemampuan serupa dengan anak usia 6 bulan di atasnya yang hanya membaca dua kali atau kurang dari itu dalam seminggu.
Kegiatan membaca yang dilakukan 6-7 kali dalam seminggu menempatkan anak-anak ini setahun lebih di depan dibanding anak yang tidak membaca.
2. Membaca bagi anak usia dini mampu mengasah perkembangan numeriknya.
Sekitar 15 menit membaca per hari yang dilakukan sendiri oleh anak dapat menambah perbendaharaan katanya sebanyak 1 juta dalam setahun. Kegiatan membaca harian juga membuat anak berada satu tahun lebih di depan dibanding anak yang tidak membaca.
“Anak-anak yang juga membaca lebih sering memiliki performa yang lebih baik seiring perkembangan usia mereka dibanding anak yang tidak membaca,” papar Profesor Guyonne Kalb, Direktur Institute Labour Economics and Social Policy Program, sekaligus ketua penelitian.
3. Membaca juga membantu si kecil mengasah kemampuannya dalam memahami emosi orang lain.
“Kami ingin melihat apakah membaca yang dilakukan sendiri memiliki hasil lebih baik atau orang tua yang membacakan untuk anaknya justru lebih baik,” ucap Profesor Kalb yang meneliti
Temuan ini sekaligus sebuah pesan yang jelas kepada orang tua, kakek-nenek, guru, dan pengasuh bahwa membaca mendatangkan manfaat yang lebih dari sekadar pengalaman bonding.
“Kegiatan membaca yang dilakukan secara interaktif juga dapat meningkatkan IQ atau kemampuan intelijen anak lebih dari enam poin,” beber dosen di Swiss German University tersebut.
Jadi, jika ingin IQ anak meningkat, sebaiknya perkenalkan dia dengan kegiatan membaca sejak dini. []
SUMBER: SMH.COM