SURGA adalah tempat terakhir yang diharapkan oleh orang-orang yang bertakwa, yang mampu menjaga imannya untuk senantiasa berpegang teguh terhadap tali agama Allah.
Allah menghadiahkan berbagai kenikmatan di surga, termasuk bidadari-bidadari yang akan menjadi istri kita kelak.
Ada kekhususan bagi syuhada (yang mati syahid di medan perang), akan mendapatkan 72 bidadari. Dari Al-Miqdam bin Ma’dikarib Al-Kindi radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
“Bagi orang yang mati syahid di sisi Allah enam keutamaan: (1) ia diampuni tatkala pertama kali darahnya keluar (2) ia melihat tempat duduknya di surga (3) ia diselamatkan dari siksa kubur (4) ia diamankan tatkala hari kebangkitan (4) kepalanya diberi mahkota kewibawaan, satu berlian yang menempel di mahkota itu lebih baik dari pada dunia seisinya (5) ia dinikahkan dengan 72 gadis dengan matanya yang gemulai (6) ia diberi hak memberi syafaat 70 orang dari kerabatnya,” (HR. Ahmad, 4: 131; Tirmidzi, no. 1663; Ibnu Majah, no. 2799. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Bayangkan lagi hadits berikut ini.
Ada yang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, apakah kita akan berhubungan dengan bidadari-bidadari kita di surga?”
Maka Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Seseorang di surga mampu berhubungan dengan 100 bidadari dalam sehari,” (HR. Abu Nu’aim dalam Shifat Al-Jannah, 1: 169; Al-Bazzar dalam musnadnya, 3525; Ath-Thabrani dalam Ash-Shaghir, 2: 12. Dikatakan bahwa sanad hadits ini shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsihah Al-Ahadits As-Shahihah, no. 367).
Juga kalau dilihat dari hadits lainnya, dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan mengenai penduduk surga yang paling rendah kedudukannya dan paling terakhir terselamatkan dari neraka,
“Kemudian ia masuk rumahnya dan masuklah menemuinya dua biadadari surga, lalu keduanya berkata: Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkanmu untuk kami dan yang menghidupkan kami untukmu. Lalu laki-laki itu berkata: “Tidak ada seorangpun yang dianugerahi seperti yang dianugerahkan kepadaku,” (HR. Muslim, no. 188).
Dari hadits Abu Sa’id Al-Khudri inilah, Ibnu Hajar rahimahullah menyatakan,
“Yang nampak dari hadits tersebut, setiap orang itu minimal punya dua istri (di surga),” (Fath Al-Bari, 6: 325).
Hal ini dikuatkan pula dengan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Rombongan yang pertama kali masuk surga berbentuk rembulan di malam purnama. Mereka tidak akan meludah, tidak akan berdahak, dan tidak akan buang air di dalamnya. Bejana-bejana dan sisir-sisir mereka terbuat dari emas dan perak. Tempat bara api mereka terbuat dari kayu wangi. Keringat mereka adalah minyak kesturi. Setiap mereka memiliki dua istri,” (HR. Bukhari, no. 3245 dan Muslim, no. 5065).
Berapa jumlah istri di surga?
Tentunya jika seorang mukmin menghendaki lebih dari dua bidadari maka akan dikabulkan oleh Allah berdasarkan keumuman firman Allah,
“Di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta,” (QS. Fusshilat: 31)
Juga firman Allah,
“Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya,” (QS. Az-Zukhruf : 71).
Apa saja yang dihasratkan dan diminta oleh penghuni surga maka akan dikabulkan oleh Allah.
Dari ‘Abdullah bin Qais, dari bapaknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bagi seorang mukmin di surga sebuah kemah dari sebuah mutiara yang berongga, panjangnya 60 mil, dan bagi seorang mukmin dalam kemah mutiara tersebut istri-istrinya, sang mukmin berkeliling mengitari mereka sehingga sebagian mereka tidak melihat sebagian yang lain,” (HR. Bukhari, no. 3243 dan Muslim, no. 7337). Semoga Allah memudahkan jalan untuk memasukinya. []
Sumber: Rumaysho