JURI hafiz Indonesia, Ustazah Nabila Abdul Rahim Bayan, memberikan tips untuk menjadi penghafal Alquran. Guru mengaji putri imam Masjidil Haram itu mengatakan, kuncinya adalah keseriusan.Â
Dalam perjalanannya sebagai seorang hafizah, sejak kecil ustazah Nabila memiliki trik tersendiri agar target hafalannya dapat dicapai.
BACA JUGA:Â Jadi Juri Hafiz Cilik, Siapakah Nabila Abdulah Rahim Bayan?
“Selama enam tahun saya di SD banyak main, ketika saya sudah serius Alhamdulillah bisa dapat 5 juz. Jadi keseriusan kita itu penting, lalu kita melihat teman-teman kita jadi merasa terpacu, terus ada motivasi dari guru dan orang tua kita insyaAllah kita bisa hafal,” tutur Nabila.
Dengan keseriusan itu, ketika SMP dia dapat menghafal 5 juz. Saat lulus SMP dapat hafal 15 juz. Selanjutnya ketika SMA, 30 juz dapat dihafalkannya.
Keseriusan ustazah Nabila juga ditunjukkan dengan menetapkan jam khusus untuk menghafal Alquran.
“Jam khusus untuk membaca Alquran biasanya habis Subuh. Memang dalam Alquran menyebutkan baca Alquran ketika Subuh itu Insya Allah lebih nempel dan lebih meresap ke dalam diri kita,” pungkas Ustazah Nabila.
Sementara itu, menjadi juri Hafiz Indonesia dilakukan ustazah Nabila untuk mengembangkan ilmu yang didapatnya di Mekah, agar dapat dibagikan kepada penghafal Alquran di Indonesia.
“Jadi itu memang tujuan kedua orangtua saya mendidik kami di Makkah, agar kami bisa mengembangkan ilmu di Indonesia semoga ini bisa menjadi lebih baik,” ujarnya usai acara Festival Hafiz Indonesia di Tangerang, Sabtu (11/5/2019).
BACA JUGA:Â Inspiratif, Inilah Hafiz Quran Terkenal dari Berbagai Negara di Dunia
Semangatnya itu pun, diharapkannya mampu memotivasi masyarakat, yang kelak ingin menjadi penghafal Alquran. Apalagi, perintah itu datang sendiri dari Nabi Muhammad SAW.
“Rasullullah menyampaikan bahwa barang siapa yang membaca satu huruf dari Alquran, maka dia akan mendapatkan satu kebaikan dan satu kebaikan itu, akan dilipatgandakan oleh Allah SWT menjadi sepuluh kebaikan,” ucapnya.
Menurutnya, kebaikan tersebut dapat menjadi motivasi yang tak hanya berupa pahala, melainkan juga kebaikan dari Allah SWT, berupa berkah kesehatan, kecerdasan dalam menuntut ilmu atau bahkan kelancaran ekonomi dan sebaginya. []
SUMBER: OKEZONE
Â