Oleh: Indri Wahyuni Putri, S.Pd
Alumni STKIP PGRI Sidoarjo
indri.poetri@gmail.com
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (Q.S Ar-Rum:21)
SIAPA sih yang nggak mau nikah?
Ssst, percaya nggak percaya diantara obrolan kaum hawa, salah satu topik favorit yang sering dibicarakan adalah seputar pernikahan.
Emang udah fitrah yang namanya wanita ketika udah cukup usia punya keinginan menikah. Siapa juga yang tahan hidup ngejomblo terus tanpa pendamping. Semua juga ingin merasakan yang namanya dicintai dan dikasihi lawan jenis. Ups. Apalagi kalau selama ini udah punya incaran jadi, makin membara aja tuh hasrat.
BACA JUGA: Duh, Gimana ya Kira-kira Nikah Sederhana?
Eits, tunggu dulu nggak semua wanita yang ingin menikah itu benar-benar karena kesiapan lahir batin lho. Lho kok gitu?
Coba deh kita cermati, ada beberapa alasan kenapa seorang wanita ingin segera menikah.
1. Faktor Usia
Pernikahan adalah salah satu momen berharga dalam hidup yang banyak dinanti dan diharapkan oleh para jomblo. Apalagi mereka yang berusia 20-30an tahun.
Fakta membuktikan nggak sedikit loh wanita yang udah masuk kepala 3 tapi belum juga nemuin pendamping hidupnya apalagi sering muncul pertanyaan “Kapan Nikah?” so, wajar kalo akhirnya mereka merasa resah dan gelisah, jangankan yang udah kepala 3 yang usia 25 menjelang 30 aja harap-harap cemas.
Contohnya:
Para wanita karir atau wanita yang sibuk mengejar titel nah, karena kesibukannya tanpa terasa telah dimakan usia hingga lupa memikirkan jodohnya yang pasti wajar kalo mereka ingin segera menikah. Karena kalo dilihat dari usia kayaknya mereka emang bener-bener butuh nikah bukan lagi kebelet, secara fisik dan psikis tentu udah memenuhi syarat untuk menikah.
Apalagi pada usia ini untuk urusan sekolah, kuliah tentu udah kelar jadi nggak ada lagi ganjalan kalaupun memilih menikah.
Lain lagi kalo yang ingin menikah masih 17an rasanya alasan dikejar-kejar usia itu nggak tepat, bisa jadi hasratnya untuk menikah baru didasari kebelet bukan karena butuh. Memang nggak ada batasan usia siap nggaknya seseorang menikah. Bisa aja usia baru 17an tapi secara mental memang udah siap menikah.
Ya, tunggu apa lagi. Menikah di usia muda nggak jadi masalah kok, asal ya itu tadi benar-benar butuh bukan sekadar kebelet. Buktinya juga banyak kan yang masih kuliah atau berstatus mahasiswi tapi sukses berumah tangga bahkan ada yang sudah punya anak. Kalau didasari kesiapan lahir batin, Insyaa Allah nggak berat kok menjalaninya.
BACA JUGA: Nikah Muda atau Mati Muda?
2. Terpengaruh oleh Sosial Media
Fenomena milenial ini, banyak para selebiriti atau selebgram yang menikah sering kali mengumbar kemesraan di sosial media atau anak milenial bilang uwuu, banyak foto maupun video mesra yang berseliweran di sosmed apalagi pengantin baru dan nikah muda.
Duh, pasti bikin baper para jomblo. Mereka jadi halu membayangkan betapa indah dan romantisnya bersama pasangan setelah menikah dan membuat para jomblo. pengen cepet-cepet nikah alias kebelet nikah. Hayoo ngaku…iyaa apa iya? Hehe
3. Terpengaruh teman yang udah menikah lebih dulu
Aku kapan ya nikah?
Selalu aja ada yang galau ketika ada seorang teman yang menikah. Apalagi yang menikah adalah sahabatnya. Adakalanya dia bercerita kepada kita, betapa asyiknya punya teman hidup yang bisa diajak sharing bareng, berbagi suka duka dalam kehidupan berumah tangga, belum lagi punya baby, betapa bahagianya.
BACA JUGA: Ini 5 Alasan Pria Menikahi Wanita yang Lebih Tua
Jarang kisah-kisah sedih atau konflik rumah tangga yang diceritakan apalagi pengantin baru yang diceritakan pasti yang enak-enak dan romantisnya aja nah, hal itu membuat kita jealous ingin segera merasakannya.
4. Sebagai Pelarian hidup
Ah, capek kuliah, ngerjain tugas terus. Mau nikah aja lah!
Enak ya kalo udah lulus kuliah langsung nikah, ngga usah pusing cari kerja!
Ucapan itu mungkin pernah terlontar dalam benak kita dan bayang-bayang menikah itu hanya yg enak-enak dan romantisnya aja tapi, bisa dibilang itulah harapan sebagian besar para wanita bahwa menikah akan menjadi solusi terakhir dalam masalah hidup yang dialami saat ini, baik tugas kuliah menumpuk, capek kerja, maupun tanggung jawab lainnya. Yakin menikah adalah solusinya? Bukan sebagai pelarian hidup?
Sebagai contoh ada seorang akhwat yang udah lulus SMA (nggak bisa lanjut kuliah) dituntut kerja sama orang tuanya karena kehidupan orang tuanya juga pas-pasan nah otomatis dialah yang menjadi tumpuan harapan orang tuanya apalagi dia anak tertua di keluarganya lalu. Lalu setelah dia mencari kerja kemana-mana belum diterima juga maklum hari gini kan nggak gampang nyari kerjaan.
Apalagi lingkungan kerja sekarang nggak mendukung banget, misalnya harus buka kerudung, pake seragam ketat dan nggak boleh berbentuk jilbab, harus bermake up atau mengharuskan khalwat. Akhirnya kepikiran deh enakan menikah aja biar nggak usah bingung cari kerja.
Masalahnya ternyata nyari calon pendamping hidup juga nggak semudah membalikkan telapak tangan jadinya malah stres dan nggak produktif karena pikiran terfokus hanya untuk mencari jodoh.
5️. Ingin menjaga diri
Hidup di zaman milenial gini bagi para jomblo emang nggak gampang, godaannya banyak banget termasuk godaan syahwat yang mengepung darimana-mana.
Belum lagi semakin bebasnya pergaulan seperti pacaran dan berbagai bentuk pelecehan, kekerasan sering terjadi pada kaum wanita jadi nggak salah sih kalo mereka pengen nikah karena ingin menjaga diri dari zina dan hal-hal yang membahayakan bagi kehormatan dan kemuliaan dirinya dengan menikah bisa menjadi benteng yang melindungi seseorang agar tidak terjerumus ke dalam zina yang merupakan salah satu dosa besar dan Allah juga memerintahkan kita untuk menjauhi zina.
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra: 32)
Nah, tepat banget kalo yang seperti ini butuh dengan yang namanya nikah.
Dari kelima alasan tersebut kita harus bisa menilai diri kita sekarang berada pada posisi yang mana? Apakah memang benar-benar udah siap dan butuh untuk menikah atau jangan-jangan hanya sekedar kebelet saja?
Sebab Rasulullah shallahu ‘alahi wa salam menganjurkan umatnya untuk menikah hanya bagi mereka yang udah siap dan mampu seperti hadist di bawah ini:
BACA JUGA: 3 Kewajiban Wanita setelah Menikah
“Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu menikah maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat memelihara pandangan dan kemaluan. Barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa dapat mengekang keinginannya.” (HR. Al-Bukhari&Muslim)
Sebaliknya beliau pun tidak menyukai bagi mereka yang sudah mampu tapi, nggak segera nikah. beliau juga menegaskannya dalam sebuah hadist:
“Barang siapa telah mempunyai kemampuan menikah kemudian ia tidak menikah maka ia bukan termasuk umatku.” (HR Thabrani&Baihaqi)
Ketika sudah baligh dan dengan bertambahnya usia seharusnya seorang wanita kudu siap untuk menikah bahkan sebenarnya nggak harus menunggu lulus kuliah.
Ini kita bicara dari sisi kesiapan bukan bicara dari sisi datangnya jodoh yang memang merupakan takdir Allah. Kalaupun sejak belia kita udah siap nikah tapi ternyata jodohnya nggak datang-datang, itu diluar kehendak dan kekuasaan kita. Yang penting sejak dini kita mempersiapkan diri sehingga sewaktu-waktu jodoh itu datang kita benar-benar udah siap menyambutnya. []