TUBUH manusia selalu terancam dengan penyakit. Penyakit kerap mengincar kesehatan tubuh setiap orang. Karenanya sebelum serangan penyakit melumpuhkan, maka kita harus mempertahankan ketahanan tubuh. Dan alangkah lebih baik, jika ketahanan tubuh terus ditingkatkan. Namun, bagaimana caranya?
Dalam Islam, permasalahan yang begitu sulit bisa diatasi dengan mudah. Asalkan, kita memiliki kemauan dan keyakinan yang kuat kepada Allah SWT. Kita harus mau melakukan apa yang Allah perintahkan. Dan yakin bahwa Allah akan memberikan perlindungan kepada kita. Nah, salah satu perbuatan yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan ketahanan tubuh ialah melaksanakan shalat tahajud. Lho, apa hubungannya?
Rahasia keutamaan shalat tahajud dalam bidang medis begitu banyak. Salah satunya yang menarik adalah pengaruh shalat tahajud terhadap peningkatan daya tahan tubuh (respon imunologis).
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, shalat tahajud yang dilakukan dengan ikhlas dan kesadaran diri, memberikan pengaruh nyata terhadap ‘irama sirkadian’ seseorang. Irama sirkadian ini berkaitan dengan sekresi hormon kortisol.
Bagi pelaku shalat tahajud yang ikhlas tanpa paksaan, maka sekresi hormon tersebut akan menurun secara eksogen. Sehingga, akan memberikan dampak perasaan emosional yang positif. Perasaan yang muncul itulah yang dapat menciptakan sistem imun (kekebalan tubuh) melalui sebuah mekanisme yang kompleks.
Ringkasnya, normalnya kadar hormon kortisol akan berperan sebagai perangsang terhadap respon ketahanan tubuh. Hormon tersebut akan menstimulasi makrofag untuk mensekresi IL-1 (interleukin 1). IL-1 ini kemudian akan merangsang limfosit B yang bisa memproduksi antibodi (immunoglobulin). Selain itu, IL-1 juga dapat merangsang terbentuknya Sel-T.
Sel-sel tersebut sangat berperan terhadap respon imunitas, baik karena virus ataupun bakteri. Oleh karenanya, bagi orang yang melaksanakan shalat tahajud dengan rutin, ikhlas dan gerakan yang ritmis, maka ketahanan tubuhnya akan meningkat. []
Referensi: Ensiklopedi Muslim Minhajul Muslim/Karya: Abu Bakr Jabir Al-Jazairi/Penerbit: Darul Falah