KETIKA amarah datang terkadang kita tidak melihat situasi. Emosi yang memuncak secara tidak sadar telah menguasai diri. Tidak peduli sedang dimana atau ada siapa saja, yang ada kita ingin segera meluapkannya. Hal ini juga berlaku pada orang tua, mereka terkadang tidak melihat sekitar saat bertengkar, apakah di sana ada anak-anak atau tidak.
BACA JUGA:Orang Tua, Perhatikan Ini Jika Ingin Sekolahkan Anak di Usia Dini
Ketika mendengar orang tuanya berseteru, anak akan mengamati apa yang dipertentangkan lalu merefleksikan semua itu kepada diri mereka. Terlebih jika ibu atau ayah masih marah kemudian menghardik anaknya, maka persepsi anak akan dirinya sendiri akan kian merosot.
Ahli biopsikologi dari Universitas City of New York, Amerika Serikat, Nigel Barber mengingatkan agar orang tua berhati-hati ketika sedang murka dan menerapkan pola asuh yang baik kepada anak. Sebab, pola asuh anak tidak lepas dari hukum sebab-akibat dan perlakuan orang tua terhadap anak saat ini, akan memberi pengaruh jangka panjang terhadap karakter dan kehidupan anak di masa depan.
“Selalu menumpahkan kekesalan kepada anak akan membuat anak merasa bersalah kemudian berpikir merekalah sumber masalah,” kata Barber.
BACA JUGA:Â Orang Tua, Ini Saran Ustaz Abdul Somad soal Pendidikan Anak
Apabila anak terus menerus mendengar orang tuanya bertengkar, maka anak akan menyimpulkan kalau dunia akan lebih baik jika tanpa kehadiran mereka. Kemudian untuk mencari kesenangan mereka melarikan diri ke hal-hal yang negatif. Seperti bergaul dengan lingkungan yang buruk, kecanduan rokok, alkohol, hingga obat-obatan terlarang. []
SUMBER: CANTIKA