Oleh: Minah Mahabbah
Penulis Motivasi
DALAM berinteraksi dengan sesama, mungkin sering terjadi yang namanya salah paham, sehingga terjadi prasangka buruk, penilaian negatif, bahkan mungkin sampai terlontar ucapan yang tidak seharusnya. Berkata kasar sehingga marah dan tidak mau saling memaafkan diantara mereka. Padahal sejatinya, sesama Muslim harus saling memaafkan.
“Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampuni? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nuur:22).
Hampir setiap orang mempunyai hubungan yang kurang harmonis dengan orang lain dengan sebab yang bermacam-macam. Sebenarnya obat dari masalah itu adalah saling maaf memaafkan. Walaupun meminta maaf itu mudah dan memaafkan itu sulit tapi dibalik itu semua ada kemuliaan diri sebagai ciri orang yang bertakwa.
BACA JUGA: Segenggam Maaf Hamka untuk Yamin
Sabda Rasulullah : “ iman yang paling utama adalah sabar dan memaafkan” (HR. Bukhari).
Sifat memaafkan itu sangat mulia dan efektif untuk mengajak orang lain merasakan keindahan ajaran Islam. Lantas, adakah pilihan terbaik selain meneladani Rasulullah dengan mudah memaafkan? Sedangkan sikap gemar memaafkan, Allah tidak beri balasan melainkan kemuliaan di sisi-Nya.
“Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.” (QS: an Nisa’ [4]: 149).
Terkait dengan ayat tersebut, Ibn Katsir dalam tafsirnya mengutip sebuah hadits. “Tidak berkurang harta disebabkan bershodaqoh dan tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba dengan pemaafannya kecuali kemuliaan. Dan barang siapa merendahkan diri kepada Allah, niscaya Allah mengangkatnya”.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang didatangi saudaranya yang hendak meminta maaf, hendaklah memaafkannya, apakah ia berada dipihak yang benar ataukah yang salah, apabila tidak melakukan hal tersebut (memaafkan), niscaya tidak akan mendatangi telagaku (di akhirat).” (HR Al-Hakim).
“Barangsiapa memaafkan saat dia mampu membalas maka Allah memberinya maaf pada hari kesulitan.” (HR Ath-Thabrani).
BACA JUGA: Belajar Memaafkan
“Jika hari kiamat tiba, terdengarlah suara panggilan, “Manakah orang-orang yang suka mengampuni dosa sesama manusianya?” Datanglah kamu kepada Tuhan-mu dan terimalah pahala-pahalamu .Dan menjadi hak setiap Muslim jika ia memaafkan kesalahan orang lain untuk masuk surga.” (HR: Adh-Dhahak dari ibnu Abbas Ra)
Jadi, tidak ada pilihan mulia bagi setiap Muslim selain mau meminta atau memberi maaf. Sebab, sikap sombong dengan mengedepankan egois, tidak akan memberi dampak, melainkan kehinaan. Padahal, Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.
Orang yang baik itu adalah orang mampu memaafkan orang lain. Karena memaafkan itu adalah salah satu sifat yang mulia. Karena itu, lapangkan hati untuk memaafkan orang yang pernah menyakiti dan mendzolimi diri kita. Yuk berani meminta maaf dan ikhlas memberi maaf terhadap sesama. Karena tidak ada balasan dari sifat memaafkan kecuali kemuliaan di sisi Allah. karena kita hidup hanya menginginkan ridho Allah. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.