APA hubungan antara penggantian kulit dengan rasa sakiti? Apa kulit yang sudah rusak ada hubungannya dengan rasa sakit? Apa hubungan rasa sakit saat tersengat Pulus dengan salah satu ayat Alquran di atas? Apakah keberadaan kulit penting untuk rasa sakit?
“…. Setiap kali kulit mereka terbakar habis, Kami akan menggantinya agar mereka ˹terus˺ mencicipi siksaan …” (Surah An-Nisa: ayat 56)
Apa sih Pulus itu?
Untuk anda yang tinggal atau berasal dari Jawa Barat, Pulus sudah tidak asing lagi. Apakah Anda sudah pernah tersengat Pulus? Secara umum, tumbuhan penyegat di dalam Bahasa Indonesia disebut dengan Jelatang atau Jelatang. Sebenarnya Jelatang ini terdari dari banyak spesies, tetapi semuanya masih dalam satu famili yang sama, Urticaeae. Jika di Jawa Barat disebut dengan pulus, di Sumatera punya Kemaduh, di Jawa Timur ada Jancukan, dan di Maluku dan Papua ada Daun Gatal.
BACA JUGA: Semua akan Ter-covid pada Waktunya
Semua efek sengatnya serupa, meski berasal dari spesies yang berbeda. Rasa terbakar, gatal, dan nyeri di kulit, hingga terkadang dapat menyebabkan demam hebat. Sengatan semua spesies memiliki efek yang serupa, hanya durasi efeknya yang bervariasi. Dari yang sebentar, hingga sakit berminggu-minggu.
Apa yang sedang terjadi?
Karena sering tersengat dan penasaran, akhirnya saya ingin mempelajarinya lebih lanjut. Mengapa efek nyeri terjadi terus menerus tanpa henti? Adakah bukti ilmiah yang bisa menjelaskan fenomena ini. Apakah rasa sakit berhubungan dengan anatomi kulit?
Hubungan antara Kulit Dan Nyeri
Ternyata rasa sakit tersebut berasal dari senyawa beracun yang terdapat pada rambut halus Pulus (trikoma) dengan sel saraf. Sel sarafnya yang bernama Nociceptors bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak. Dan yang menarik adalah, nosiseptor ini hanya terdapat di jaringan kulit, terutama di lapisan luar kulit yang disebut lapisan epidermis. Fakta itulah yang akhirnya membawa saya pada surah An-Nisa ayat 56.
Akhirnya menjadi semakin jelas
Trikoma pada daun pulus berbentuk tabung kecil yang tajam dan rapuh. Trichome tersebut mengandung senyawa kimia dari neurotransmitter dan kelompok asam. Ada 3 neurotransmitter yang bertanggung jawab menyebabkan nyeri. Yakni Histamin, Asetilkolin, dan Serotonin. Sedangkan senyawa asamnya adalah asam format dan asam oksalat. Trikoma ini menyebar hampir di semua bagian tumbuhan Pulus. Terutama dapa di daun, batang, dan pucuk muda Pulus.
Nociceptors, Mengirim Sinyal Rasa Sakit Ke Otak
Ketika kita menyentuh trikoma Pulus, trikoma ini akan dengan sangat mudah menembus kulit, pecah, dan melepaskan senyawa kimiawi. Kemudian senyawa kimia tersebut akan mengendap di lapisan epidermis kulit. Secara fisiologis, lapisan epidermis merupakan tempat di mana ujung-ujung sel Nociceptor berada.
Keberadaan Nocireptor ini berlimpah dan tersebar di seluruh kulit kita. Fungsi nosiseptor adalah mengirimkan sinyal sakit ke otak. Sakit Ketika tersengat pulus ini berasal dari senyawa beracun di trikoma Pulus. Dan lebih parah lagi, ada histamin yang langsung mengirimkan sinyal rasa sakit melalui nosiseptor.
Korelasi antara kulit dan rasa Sakit
Ketika konsentrasi Histamin meningkat tiba-tiba di dalam kulit. Maka yang terjadi adalah penimbunan stok sinyal rasa sakit. Sinyal ini akan terhenti Ketika konsentrasinya kembali normal. Histamin yang ada tersebut, kemudiann langsung berinteraksi dengan ujung sel nosiseptor. Sehingga rasa sakit pun mulai dikirimkan ke otak. Itulah alasan mengapa Ketika tersengat, rasa sakitnya terasa seketika dan membuat syok seperti efek sengatan.
BACA JUGA: Ada Apa dengan Ubun-Ubun
Berapa Lama dan Mengapa lama?
Semua sel saraf ini terus menerus mengirimkan rasa sakit ke otak. Itu karena peningkatan bahan kimia beracun dari trikoma Pulus tersebut. Rasa sakitnya akan terus terasa hingga senyawa beracunya habis dan kondisi kulit Kembali normal. Rasa sakitnya akan berakhir dalam hitungan jam, hari, minggu, bahkan bulan. Hal ini tergantung dari jumlah dan konsentrasi senyawa kimia yang masuk ke dalam kulit.
Rasa sakit yang bertahan lama berasal dari fakta bahwa bahan kimia tersebut tidak mematikan sel. Senyawa tersebut hanya mengendap di dalam sel dan melepaskannya secara perlahan ke ujung sel nosiseptor. Semua sel masih hidup dan dapat berfungsi dengan normal. Sehingga sakitnya menjadi terus terasa.
Kulit yang normal dan rasa sakit
Karena bahan kimia ini tidak merusak dan mematikan sel-sel kulit, Inilah alasannya, rasa sakit akan terjadi terus menerus. Hari demi hari selama bahan kimia tersebut masih ada dalam konsentrasi yang lebih tinggi dibanding . Selama kita memiliki kulit yang normal, kita akan tetap merasakan sakitnya. Fakta ini sesuai dengan Alquran, surat An-Nisa ayat 56 di atas.
BACA JUGA: Makanan dan Perilaku
Setelah mencari data pendukung tentang korelasi antara kulit dan rasa sakit, banyak penelitian terbaru yang menyatakan hal yang sama. Fakta bahwa hanya kulit yang baik dan sehat yang akan merasakan sakitnya. Dan saat kulit rusak, sel nosiseptor pun ikut rusak, dan fungsinya sebagai pengirim rasa sakit ke otak tidak akan berfungsi dengan baik.
Apa Yang Terjadi Saat Kulit Terbakar?
Ketika seluruh jaringan kulit terkelupas atau dibakar, sel nosiseptor akan hilang. Artinya meski ada rasa sakit, rasa sakit itu tidak akan terkirim ke otak dengan cepat. Inilah yang disebutkan Alquran Surah An-Nisa ayat 56 tentang penggantian kulit. Karena hanya dengan kulit yang bagus dan sehat, maka rasa sakit akan terasa sangat cepat. Fakta yang membuktikan, bahwa korelasi antara kulit dan rasa sakit akhirnya terbukti secara ilmiah. []