SAUDARAKU,
Kita tentu sudah mengetahui kita ketahui bahwa membicarakan orang itu diharamkan oleh Allah SWT. Di dalam ayat Al-Qur’an pun dijelaskan bahwa membicarakan orang lain itu sangat merugikan diri kita begitu pun sebaliknya serta Allah menyamai orang yang suka membicarakan orang lain ialah sama dengan memakin daging orang yang sedang dibicarakan secara mentah-mentah.
BACA JUGA: Saudaraku, Banyaklah Mengingat Kematian dan Beramal Shalih
Firman Allah SWT:
وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabanya,” (Al-Isra’:36)
Saudaraku,
Janganlah karena dorongan emosional, lalu kita berbicara tanpa ilmu yang berakibat mencelakakan kita sendiri.
Hukum membicarakan orang lain ialah seolah-olah memakan daging orang yang sedang kita bicarakan. Sebab orang yang sedang dibicarakan tidak mendengar pembicaraan kita, maka pasti jikalau mendengar pasti merasa sakit dipotong dagingnya, dan dimakan.
Saudaraku,
Perbuatan ghibah termasuk dosa besar. Kemudian menyebut orang lain dengan sesuatu yang dia benci adalah termasuk ghibah yang haram dilakukan, walaupun hal itu benar-benar ada pada orang tersebut. Selain itu haramnya mendengarkan ghibah, karena orang yang mendengarkan telah membantu saudaranya untuk ghibah dan ridha dengan ghibah tersebut.
BACA JUGA: Saudaraku, Ingatlah Allah, Maka Hatimu Menjadi Tenang
Saudaraku,
Kita sebagai muslim wajibnya mengingkari orang yang berbuat ghibah dan melarangnya dari perbuatan tersebut, sebab sangat pedih sangsi bagi orang yang berbuat ghibah di alam barzakh nanti. Keutamaan melindungi kehormatan seorang muslim, maka Allah akan memelihara mukanya dari api neraka pada hari kiamat. []
SUMBER: ADABULINSAN