AMERIKA SERIKAT–Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menambahkan kesalahan besar lainnya pada catatan panjang politiknya. Kali ini secara keliru Trump menyatakan dalam sebuah tweet bahwa serangan bom yang terjadi di Sri Lanka telah menewaskan “jutaan” orang.
“Belasungkawa tulus dari orang-orang AS kepada orang-orang Sri Lanka atas serangan teroris yang mengerikan di gereja-gereja dan hotel-hotel yang telah menewaskan sedikitnya 138 juta orang dan melukai 600 lainnya. Kami siap membantu!” Tulis Trump.
BACA JUGA: Donald Trump Ucapkan Selamat kepada Kabinet Baru Palestina
Pemerintah AS butuh sekitar setengah jam untuk menghapus tweet dan memperbaiki kesalahannya. Namun ada cukup waktu bagi media untuk menyimpan salinan cuitan Trump tersebut.
Tweet itu muncul setelah beberapa ledakan menghantam tiga gereja dan tiga hotel di Sri Lanka, Ahad (21/4/2019). Menurut laporan, setidaknya 207 orang tewas dan lebih dari 450 lainnya terluka.
Dalam cuitannya tersebut, Trump telah meningkatkan angka kematian korban ledakan bom sekitar satu juta kali. Padahal populasi penduduk Sri Lanka sendiri berjumlah sekitar 22 juta jiwa (sensus 2017).
BACA JUGA: Suriah Kecam Pernyataan Donald Trump terkait Dataran Tinggi Golan
Gaya tulisan Trump yang ceroboh dan pilihan kata yang sering dianggap ‘kekanak-kanakan’ dalam berinteraksi dengan sekitar 60 juta pengikutnya , telah mengubah akun twitter-nya menjadi salah satu aspek paling kontroversial dalam kepresidenan Trump.
Sebelumnya, pada April 2017, akunnya dianggap melanggar kebijakan Twitter setelah me-retweet sebuah postingan yang menyebutnya “fasis.” []
SUMBER: PRESSTV