BANYAK yang beranggapan, ketika membaca surat Al-jinn di malam hari maka jin akan hadir, seperti saat Rasulullah membacanya pada malam hari. Tapi benarkah Rasulullah membaca surat Al-Jinn dan jin hadir untuk mendengarkan?
Pertama, tidak dijumpai adanya riwayat yang berisi anjuran untuk membaca surat jin di waktu malam.
Riwayat shahih yang kami jumpai terkait surat yang dianjurkan untuk dibaca di malam hari, hanya ada dua surat,
[1] Surat as-Sajdah
[2] Surat al-Mulk
Dalam hadis dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan,
“Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak tidur sampai beliau membaca surat as-Sajdah dan surat al-Mulk,” (HR. Ahmad 14659, Turmudzi 3135, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Kedua, jin pernah hadir ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca Al-Quran
Pernyataan ini benar, bahwa jin pernah hadir, mendengarkan dan memperhatikan bacaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan setelah itu mereka masuk Islam dan menjadi da’i, mengajak bangsa jin untuk masuk Islam.
Allah menceritakan ini dalam Al-Quran,
“Ingatlah ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya) lalu mereka berkata: “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)”. Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata: “Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Quran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus,” (QS. al-Ahqaf: 29-30).
Ibnu Katsir membawakan riwayat bahwa ini terjadi ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat isya di daerah Nakhlah, di Ukadz.
Di ayat lain, Allah juga menceritakan adanya jin yang mendengarkan Al-Quran berikut testimoni mereka setelah mendengarkan Al-Quran. Cerita itu Allah sebutkan panjang lebar di surat al-Jin,
Katakanlah (hai Muhammad): “Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Quran yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami,” (QS. al-Jin: 1 – 2).
Sehingga isi dari surat al-Jin adalah cerita bahwa ada jin yang mendengarkan Al-Qur’an yang dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan kita tidak tahu, surat apa yang kala itu dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, hingga didengar para jin. Dan tidak ada kesengajaan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk membacanya di hadapan jin.
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bercerita,
Rasulullah tidak membaca Al-Quran untuk jin, dan beliau juga tidak melihat jin. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berangkat bersama beberapa sahabatnya menuju pasar Ukadz. Sementara ada penghalang antara setan dan berita langit, dan ada banyak panah api yang mengintai mereka.
Akhirnya merekapun saling bertanya di kalangan bangsa jin. Mereka sepakat untuk mencari di ujung-ujung dunia, apa yang membuat mereka terhalangi untuk duduk di langit. Ternyata mereka menjumpai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang shalat. Mereka mengarahkan dugaan itu karena Rasulullah.
“Dan ketika mereka mendengar bacaan Al-Quran, mereka memperhatikannya, hingga mereka masuk Islam dan mengajak kawan-kawannya untuk masuk Islam. kemudian Allah ceritakan kejadian ini dengan Allah turunkan surat al-Jin,” (HR. Ahmad2271 & Muslim 1034).
Ketiga, bahwa di manapun kita berada, kita akan selalu disertai jin. Kita tidak perlu mengundang jin, karena di sekitar kita selalu ada jin yang menyertai kita.
Dan bagi anda yang tidak bisa melihatnnya hendaknnya bersyukur, karena Allah jadikan anda manusia normal, yang tidak bisa melihat jin. Justru mereka yang bisa melihat jin, dia kondisinya tidak normal (sakit) yang seharusnya diobati. []
Sumber: Rumaysho