Oleh: Jundi Imam Syuhada
SEMUA darimu tau jika menggunakan sesuatu bukan pada tempatnya ia akan rusak dan tidak berguna. Sama layaknya seperti kapal selam yang ingin digunakan untuk berkendara di jalanan, ia tidak akan berguna dan justru akan membuatnya rusak.
“Sama halnya seperti hidupmu, jika saja tujuan hidupmu bukan untuk beribadah menghambakan diri padaNya, akan rusak dan berakhir tidak akan berguna semuanya. Mari sedikit mendengar lagi suara terkecil dalam hati, ia bisa membantumu untuk menentukan pilihan dan tujuan hidupmu, ia bisa sedikit membantu untuk apa sebenarnya semua ini kamu kerjakan. Dan jika memang bukan karenaNya, segeralah ubah tujuan utamamu, segera ubah rute perjalananmu, agar tidak ada penyesalan ketika sampai pada tujuan akhir nanti”
Hidupmu berhak untuk menjadi lebih baik, pun hatimu juga berhak untuk tenang, tenang dalam arti tanpa gelisah akan dunia. Tidak mudah memang menerima semua ketetapanNya, tidak mudah memang melatih berbaik sangka padaNya. Karena akan ada secuil amarah dan paksaan tidak rela yang akan memasuki setiap hati darimu, pun juga padaku. Namun, semua akan hilang dan lenyap saat dirimu kembali mengingat bahwa semua hanyalah perihal titipan, pun hati dan tubuhmu juga titipan yang sewaktu-waktu mudah bagiNya untuk mengambil titipanNya
Mari meluaskan hati, mari melebarkan sabar, dan mari meninggikan syukur. Agar semua bisa terlewati dengan tenang dan tanpa berlama-lama dalam kesedihan.
Karena yang terbaik bagi seorang yang di titipi adalah menyadari bahwa dirinya tidak memiliki apa-apa dan harus menjaga setiap titipan, agar Ia tau dan percaya bahwa kamu adalah seorang penjaga yang baik.
Selamat menjaga dan memperbaiki. []