IMAM Nawawi -rahimahullah- berkata dalam kitab “Al-Majmu Syarhul Muhadzdzab”:
اما تغميض العين في الصلاة فقال العبدرى من اصحابنا في باب اختلاف نية الامام والمأموم يكره أن يغمض المصلى عينيه في الصلاة قال قال الطحاوي وهو مكروه عند أصحابنا أيضا وهو قول الثوري وقال مالك لا بأس به في الفريضة والنافلة
Adapun memejamkan mata di dalam shalat, Al-‘Abdari berkata: Dari sebagian sahabat kami dalam “Bab perbedaan niat imam dan makmum” : Dimakruhkan seorang yang shalat untuk memejamkan kedua matanya di dalam shalat. Dia berkata : Ath-Thahawi menyatakan : Hal ini juga makruh menurut para sahabat kami, dan ini pendapat Ats-Tsauri. Imam Malik berkata : Tidak mengapa memejamkan mata dalam shalat wajib dan sunnah.
BACA JUGA: 8 Perkara Umat Islam Jangan Abaikan Shalat
دليلنا أن الثوري قال ان اليهود تفعله قال الطحاوي ولانه يكره تغميض العين فكذا تغميض العينين هذا ما ذكره العبدرى ولم أر هذا الذى ذكره من الكراهة لاحد من أصحابنا والمختار أنه لا يكره إذا لم يخف ضررا لانه يجمع الخشوع وحضور القلب ويمنع من ارسال النظر وتفريق الذهن
Dalil kami sesungguhnya Ats-Tsauri berkata: Sesungguhnya Yahudi melakukannya. Ath-Thahawi berkata: Karena sesungguhnya dimakruhkan memejamkan satu mata, demikian juga memejamkan dua mata.” Demikianlah yang disebutkan oleh Al-‘Abdari. Dan aku tidak melihat pendapat yang memakruhkan yang disebutkan oleh Al-‘Abdari dari sahabat kami. DAN PENDAPAT YANG TERPILIH sesungguhnya memejamkan mata dalam shalat tidak dimakruhkan apabila tidak dikhawatirkan akan menimbulkan mudharat. Karena hal itu akan mengumpulkan kekhusyu’an, hadirnya hati, menghalangi mata jelalatan ke mana-mana, dan memisahkan pikiran.”
Adapun hadits yang melarang memejamkan mata dalam shalat yang berbunyi:
إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ فِي الصَّلاةِ فَلا يَغْمِضْ عَيْنَيْهِ.
“Apabila salah satu di antara kalian berdiri dalam shalat, maka jangan memejamkan kedua matanya” [ HR. Ath-Thabrani dalam “Mu’jam”-nya ].
BACA JUGA: Ini Dia Amalan-amalan setelah Shalat yang Dicontohkan oleh Rasul
Imam Adz-Dzahabi berkata: Munkar.
Apa yang disampaikan Imam Nawawi, senada dengan yang disampaikan oleh Imam Izzud Din bin Abdus Salam dan Ibnul Qayyim. Bahkan jika dibutuhkan, maka memejamkan lebih utama dari membukanya. []
Facebook: Abdullah Al-Jirani