ENTAH apa kata yang pantas untuk mewakili kesedihan yang dialami SA, 38. Pasalnya dalam waktu satu tahun terakhir, perempuan ini hidup dikurung di dalam kamar berukuran tiga meter persegi. Tak hanya itu, kaki sebelah kirinya turut dirantai.
SA harus hidup dengan dikurung dan terpasung, karena mengalami gangguan jiwa. Menurut pengakuan warga, SA, acapkali mengamuk bila tidak dipasung. Kenapa bisa demikian? Padahal dulunya ia adalah seorang guru ngaji.
Idah—seorang warga setempat— menuturkan bahwa SA kini hidup sendiri dan ialah yang mengurusnya. “Dia hidup sendiri. Jadi warga sekitar yang merawatnya sekarang,” kata Idah.
Ketika ditanya kenapa SA menjadi seperti sekarang ini, Idah mengatakan karena ditinggal pergi suaminya. Sekitar setahun yang lalu suaminya pergi meninggalkan SA.
“Selesai melahirkan, dia mengalami depresi. Dia ditinggalkan suami ketika masih dalam kondisi berpantang. Setelah itu dia mengalami gangguan jiwa,” ujar Idah, seperti dikutip dari Dream.
Padahal sebelumnya SA hidup dengan bahagia, bahkan ia adalah seorang guru ngaji di desa itu. Kelahiran anak pertamanya itu sudah ditunggu-tunggu selama 5 tahun lamanya.
“Waktu jadi guru mengaji, muridnya banyak karena dia itu baik dan lemah lembut,” tambah Idah.
Idah mengaku kasihan melihat kondisi SA, dan memutuskan untuk merawatnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kalampaian Ilir, Suli mengatakan, warga sekitar sebelumnya sempat membawa SA ke rumah sakit.
Namun karena kesehatannya kurang baik usai melahirkan, maka pihak rumah sakit menyarankan untuk membawanya pulang dan dirawat di rumah.
“Kata pihak rumah sakit kalau dia dirawat harus ada anggota keluarganya yang menemani, sementara saat itu dia tidak memiliki keluarga, apalagi suaminya hilang entah ke mana,” katanya.
Pihak Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan menyatakan akan membawa SA ke rumah sakit jiwa. karena keadaannya sudah dianggap tidak stabil.
Sementara itu Camat Astambul H Khalilurrahman mengatakan, sudah memerintahkan Dinas Kesehatan untuk menjemput SA dirawat di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum.
Menurutnya, SA mengalami gangguan jiwa akibat depresi ditinggal suami. Namun anaknya yang berusia setahun diasuh Dinas Kesehatan Kalampaian Ilir. []