MEMINTA sumbangan yang tercela itu adalah yang bertujuan untuk memperkaya diri dan bukan karena kebutuhan yang mendesak. Hal ini banyak dijelaskan oleh Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam dalam sabda-sabda Beliau, diantaranya;
Sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu ‘Anhuma meriwayatkan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda:
“Seseorang itu selalu meminta-minta (mengemis) pada manusia, sehingga ia akan datang pada hari kiamat tanpa memiliki sekerat daging di wajahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
BACA JUGA: Minta Terus Jangan Ragu
Juga sabda Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam:
“Barangsiapa meminta-minta padahal dirinya tidaklah fakir, maka ia seakan-akan memakan bara api.” (HR. Ahmad sengan sanad yang shahih)
Juga sabda Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam:
“Meminta-minta adalah seperti seseorang mencakar wajahnya sendiri kecuali jika ia meminta-minta pada penguasa atau pada perkara yang benar-benar ia butuh.” (HR. Ahmad, dll dengan sanad yang shahih)
Adapun meminta sumbangan untuk kepentingan kaum muslimin seperti pembangunan masjid, pondok pesantren, jihad fi sabilillah, membantu sesama dan lainnya maka ini adalah terpuji dan mulia karena cermin kepedulian dan empati.
Pada hakekatnya yang seperti ini bukanlah meminta sumbangan akan tetapi mengajak untuk menabung kepada Allah agar harta kekal menjadi milik orang yang menginfakkan hartanya tersebut.
Di dalam Al-Qur’an banyak sekali ayat yang memerintahkan kita agar berjihad dengan harta kita di jalan Allah, diantaranya;
Allah berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar”. (QS. Al-Hujurat [49]: 15).
Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.” (QS. At-Taubah [9]: 111).
Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Ash-Shaff [61]: 10-13)
Allah berfirman:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2]: 261)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam menuturkan bahwa harta yang kekal menjadi milik kita selamanya adalah yang telah kita sedekahkan. (Riwayat Imam Ahmad, Muslim, dll).
Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam dalam sejarah hidup atau sirah Beliau juga meminta sumbangan kepada para Sahabat Beliau untuk kepentingan umat dan jihad fi sabilillah seperti pada saat peperangan Tabuk yang terjadi pada tahun 9 Hijriyah yang dikenal dengan “Jaisyul ‘Usrah” atau pasukan dalam kondisi kesulitan.
Pada saat itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam mengajak para Sahabat untuk menyumbang dan membantu dengan harta mereka seraya bersabda: “Barangsiapa membantu mempersiapkan pasukan yang dalam kondisi kesulitan ini maka baginya surga”.
BACA JUGA: Kisah Permintaan Maaf Paling Indah Sepanjang Sejarah
Para Sahabat Radhiyallahu ‘Anhum berbondong-bondong dan berlomba-lomba untuk membantu semampu mereka, ada yang membantu banyak dan adapula yang sedikit.
Sahabat Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘Anhu memberikan bantuan terbanyak sehingga wajah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam berbinar-binar senang seraya bersabda: “Apapun yang dilakukan Utsman setelah hari ini tidak akan membahayakannya”.
Jadi, kita harus bersyukur kepada Allah kemudian berterima kasih kepada siapa saja yang peduli kepada urusan umat ini dan rela meminta sumbangan untuk kepentingan umat walau diantara resikonya adalah dicibir dan dihina padahal mengajak untuk masuk surga bersama-sama melalui harta yang diinfakkan di jalan Allah.
Bawalah Harta Anda Sampai Bertemu Allah.. Orang Cerdas Adalah Yang Beramal Untuk Akhiratnya dan Menggapai Pahala Terus Mengalir Tanpa Putus Walau Sudah Wafat. []
Akhukum Fillah
Abdullah Sholeh Hadrami
Ingin download video, audio dan tulisan serta info bermanfaat ? Silahkan bergabung di Channel Telegram kami;
Channel YouTube