PALESTINA—Sekitar 90 persen tawanan Palestina yang mengikuti aksi mogok makan yang ditahan di penjara Nafha Israel dikabarkan tengah menderita kesehatan yang memburuk. Menurut laporan Memo, kondisi kesehatan mereka memburuk secara signifikan, Senin (15/5/2017).
Panitia aksi ‘Freedom and Dignity,’ sebuah kelompok gabungan yang dibentuk oleh Masyarakat Tawanan Palestina (PPS) dan Komite Rakyat untuk Urusan Tahanan Palestina, mengungkapkan bahwa banyak peserta aksi mogok lapar yang mulai jatuh pingsan. Hal ini akibat kondisi kesehatan mereka yang memburuk saat aksi mogok makan tersebut telah memasuki hari ke-28.
Perwakilan panitia menjelaskan bahwa beberapa tahanan mulai dipindahkan ke rumah sakit lapangan, yang mengalami kekurangan peralatan medis dasar yang diperlukan.
Ratusan tahanan Palestina mulai melakukan aksi mogok makan pada 17 April silam. Aksi mogok makan ini merupakan aksi untuk menuntut diakhirinya perlakuan tidak manusiawi oleh Israel. Para aksi mogok makan juga meminta diakhirinya kebijakan Israel untuk memenjarakan orang-orang Palestina tanpa tuduhan atau pengadilan.
Saat ini ada hampir 6.500 warga Palestina, termasuk 50 wanita, 13 di antaranya adalah anak-anak perempuan di bawah umur, saat ini dikurung di penjara-penjara Israel. []