TERNYATA, memuliakan tamu dan berbagi makanan kepada tetangga, teman, atau saudara ada aturannya. Dalam Islam, manfaat silaturahmi dengan menerima kunjungan atau berkunjung dapat mempererat hubungan persaudaraan antar manusia.
Sebagai makhluk sosial, kita tak bisa hidup sendiri, tapi membutuhkan orang lain untuk melengkapi satu sama lain.
Dikutip dari halaman Mutiaraislam, berikut ini beberapa ayat alquran tentang memuliakan tamu dan memberi makan kepada yang membutuhkan.
Ayat Tentang Memuliakan Tamu dan Berbagi Makanan: Q.S Hud: 69
وَلَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُنَا إِبْرَاهِيمَ بِالْبُشْرَى قَالُوا سَلَامًا قَالَ سَلَامٌ فَمَا لَبِثَ أَنْ جَاءَ بِعِجْلٍ حَنِيذٍ
“Dan sungguh telah datang para utusan Kami (para malaikat) kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan, “Selamat.” Dia (Ibrahim) pun menjawab, “Selamat (atas kamu).” Maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang.”
Ayat Tentang Memuliakan Tamu dan Berbagi Makanan: Q.S Hud: 78
وَجَاءَهُ قَوْمُهُ يُهْرَعُونَ إِلَيْهِ وَمِنْ قَبْلُ كَانُوا يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ قَالَ يَا قَوْمِ هَؤُلَاءِ بَنَاتِي هُنَّ أَطْهَرُ لَكُمْ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَلَا تُخْزُونِ فِي ضَيْفِي أَلَيْسَ مِنْكُمْ رَجُلٌ رَشِيدٌ
“Dan segera datang kaumnya kepadanya (Luth). Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan keji. Luth berkata, “Wahai kaumku, Inilah putri-putriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kamu kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antara kamu orang yang pandai?”
BACA JUGA: Berikut 7 Hadist tentang Muamalah
Ayat Tentang Memuliakan Tamu dan Berbagi Makanan: Q.S Yusuf: 21
وَقَالَ الَّذِي اشْتَرَاهُ مِنْ مِصْرَ لِامْرَأَتِهِ أَكْرِمِي مَثْوَاهُ عَسَى أَنْ يَنْفَعَنَا أَوْ نَتَّخِذَهُ وَلَدًا وَكَذَلِكَ مَكَّنَّا لِيُوسُفَ فِي الْأَرْضِ وَلِنُعَلِّمَهُ مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah tempat (dan layanan) yang baik kepadanya, mudah-mudahan dia membawa manfaat bagi kita atau kita angkat dia sebagai anak. Dan demikianlah Kami berikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami mengajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.”
Ayat Tentang Memuliakan Tamu dan Berbagi Makanan: Q.S Yusuf: 58-59
وَجَاءَ إِخْوَةُ يُوسُفَ فَدَخَلُوا عَلَيْهِ فَعَرَفَهُمْ وَهُمْ لَهُ مُنْكِرُونَ * وَلَمَّا جَهَّزَهُمْ بِجَهَازِهِمْ قَالَ ائْتُونِي بِأَخٍ لَكُمْ مِنْ أَبِيكُمْ أَلَا تَرَوْنَ أَنِّي أُوفِي الْكَيْلَ وَأَنَا خَيْرُ الْمُنْزِلِينَ
“Dan saudara-saudara Yusuf datang (ke Mesir) lalu mereka masuk ke (tempat)nya. Maka dia (Yusuf) mengenali mereka, sedang mereka tidak lagi mengenalinya. (58) Dan ketika dia (Yusuf) menyiapkan bahan makanan untuk mereka, dia berkata, “Bawalah kepadaku saudaramu yang seayah dengan kamu (Bunyamin), tidakkah kamu melihat bahwa aku menyempurnakan takaran dan aku adalah penerima tamu yang terbaik? (59)”
Ayat Tentang Memuliakan Tamu dan Berbagi Makanan: Q.S Al-Hijr: 67-69
وَجَاءَ أَهْلُ الْمَدِينَةِ يَسْتَبْشِرُونَ * قَالَ إِنَّ هَؤُلَاءِ ضَيْفِي فَلَا تَفْضَحُونِ *وَاتَّقُوا اللَّهَ وَلَا تُخْزُونِ
“Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan penuh kegembiraan (karena kedatangan tamu itu). (67) Dia (Luth) berkata, “Sesungguhnya mereka adalah tamuku, maka jangan kamu permalukan aku, (68) Bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina.”
Ayat Tentang Memuliakan Tamu dan Berbagi Makanan: Q.S Al-Hajj: 27-28
وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ * لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ
“Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan mendatangimu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh. (27) Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan atas rezeki yang telah diberikan-Nya kepada mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan berikanlah (sebagian lagi) untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir. (28)”
Ayat Tentang Memuliakan Tamu dan Berbagi Makanan: Q.S Al-Hajj: 36-37
وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ * لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ
“Dan Kami jadikan unta-unta itu untukmu sebagai bagian dari syiar agama Allah, kamu banyak memperoleh kebaikan padanya. Maka sebutlah nama Allah (ketika kamu akan menyembelihnya) dalam keadaan berdiri dan kaki-kaki telah terikat. Kemudian apabila telah rebah (mati), maka makanlah sebagiannya dan berilah makan kepada orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan kepada orang yang meminta. Demikianlah Kami tundukkan (unta-unta itu) untukmu agar kamu bersyukur. (36) Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaanmu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. (37)”
BACA JUGA: 9 Manfaat Surat Al-Waqiah untuk Orang yang Membacanya
Ayat Tentang Memuliakan Tamu dan Berbagi Makanan: Q.S Ad-Dzariyat: 24-27
هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ ضَيْفِ إِبْرَاهِيمَ الْمُكْرَمِينَ * إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَامًا قَالَ سَلَامٌ قَوْمٌ مُنْكَرُونَ * فَرَاغَ إِلَى أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ * فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ
“Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) kisah tentang tamu Ibrahim (malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (24) (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan “Salam”, Ibrahim pun menjawab, “Salam”. (Mereka itu) orang-orang yang belum dikenalnya. (25) Maka diam-diam dia (Ibrahim) pergi menemui keluarganya, kemudian datang membawa daging anak sapi gemuk (yang dibakar), (26) lalu dihidangkannya kepada mereka (tetapi mereka tidak mau makan). Ibrahim berkata, “Mengapa tidak kamu makan?” (27)
SUMBER: MUTIARAISLAM | ORAMI