ARAB SAUDI—Kemenag telah berupaya untuk memberikan layanan terbaik bagi para jemaah haji Indonesia. Salah satunya yaitu dengan memberikan uang saku kepada para jemaah. Dan ternyata Indonesia satu-satunya negara di dunia yang memberi jemaah hajinya dengan uang saku (living cost).
Bekal ini disisihkan dari biaya haji yang dibayarkan masyarakat. Bahkan, pemberian uang saku ini telah berjalan sejak lama.
BACA JUGA: Tim Amirul Hajj 2018 Pastikan Penyelenggaraan Ibadah Haji Berjalan Lancar
“Hanya Indonesia yang membekali jemaahnya dengan uang saku,” tandas Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Rabu (15/8/2018) siang, usai memberikan tausiyah di Zamazem Al Rawdah, kawasan Syisyah Rawdah, Makkah.
Menurut Menag, uang saku sebesar 1.500 riyal itu dimaksudkan agar jemaah terjamin kebutuhan pokoknya.
“Apalagi H-3 hingga H+2 fase Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) layanan katering dihentikan karena tidak ada angkutan,” jelas Menag Lukman merujuk keputusan Komisi Tertinggi Pengawas Transportasi Haji Saudi yang memang melarang moda transportasi beroperasi di Makkah pada periode tersebut.
BACA JUGA: Inalillahi, Jemaah Haji ini Wafat Usai Tawaf dan Cium Hajar Aswad
Di sisi lain, Menag kembali mengingatkan kepada jemaah untuk menjaga kesehatan. “Kesehatan merupakan syarat mutlak beribadah, juga untuk menikmati semua fasilitas yang telah disediakan pemerintah,” katanya.
Untuk itu, pihaknya berharap seluruh jemaah dapat mengendalikan diri dan mengukur daya tahan tubuh masing-masing. “Inti haji adalah wukuf di Arafah sehingga untuk saat ini jangan memforsir berlebihan yang bisa berimplikasi buruk pada kesehatan kita,” pungkas Menag. []
SUMBER: KEMENAG