JAKARTA–Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi merasa jengkel ketika menjadi khatib Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta beberapa waktu lalu. Pasalnya, isi dari khutbahnya yang beredar di media sosial tidak lengkap karena dipotong-potong sehingga banyak menyebut khutbahnya tidak sah.
“Saya yang paling jengkel pada saat saya jadi khotib di Istiqlal. Saya punya khotbah dipotong-potong sehingga, ‘Wah enggak sah itu khotbahnya menteri agama tidak mengucap hamdalah, tidak mengucap shalawat, tidak mengajarkan iman dan takwa,’” kata Fachrul Razi pada acara Dialog Deradikalisasi di kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, dilansir Viva, Rabu, (13/11/2019).
BACA JUGA: Wamenag Imbau Semua Pihak Hentikan Perdebatan Ucapan Salam Lintas Agama
Dengan adanya informasi yang beredar di tengah masyarakat, maka ia pun sempat mempertanyakan kepada jajaran anak buahnya di Kemenag tidak menyebarkan isi khutbah jumat yang sesungguhnya.
“Saya tegur teman-teman Kementerian Agama terlambat untuk menyebarkan rekaman yang sesungguhnya. Tapi enggak apa-apa,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Fachrul menjabarkan, bahwa ia tidak pernah melarang menggunakan celana cingkrang dan cadar.
BACA JUGA: Sudahi Polemik Radikalisme, Menag: Saatnya Layani Umat
“Saya belum pernah mengeluarkan kata-kata melarang,” ujarnya.
Sebab, ia sendiri jika pergi ke masjid yang dekat dengan rumahnya di daerah Bambu Apus Jakarta Timur menggunakan celana cingkrang.
Kendati begitu, Fachrul menegaskan, bahwa yang namanya cadar maupun celana cingkrang itu bukun ukuran ketakwaan seorang muslim. []
SUMBER: VIVA