JAKARTA— Terkait rilis 200 penceramah atau mubaligh yang mendapat rekomendasi dari Kementerian Agama (Kemenag) ditanggapi oleh Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Hanafi Rais.
Hanafi menyatakan keberatan atas rekomendasi kemenag tersebut,dan Ia mengatakan bahwa hal seperti ini yang akan mudah memecah belah umat.
“Daftar semacam itu justru memecah belah umat. Umat Islam jadi resah dan malah mengakibatkan adu domba di antara umat Islam sendiri di Indonesia,” ujarnya, pada Ahad (20/5/2018) kemarin.
Hanafi menilai Kemenag tidak relevan mengeluarkan list penceramah tersebut, karena di Indonesia banyak sekali penceramah yang belum tentu diketahui oleh pemerintah namun sangat dipercaya oleh masyarakat karena memiliki pengetahuan agama yang tinggi.
“Lebih baik pemerintah mencabut daftar itu, dan memikirkan langkah-langkah damai lainnya seperti misalnya mengelar silaturahmi penceramah di seluruh Indonesia agar dapat menjaga kesatuan umat Islam,” jelasnya.
Hanafi melanjutkan, meskipun Kemenag berdalih bahwa daftar itu dibuat berdasarkan tiga kriteria yaitu mempunyai kompetensi keilmuan agama yang mumpuni, reputasi yang baik, dan berkomitmen kebangsaan yang tinggi, namun konteksnya tidak tepat. Yang terjadi justru bias seleksi oleh Kemenag sendiri.
“Saya yakin untuk mencermati para penceramah atau mubalig, umat Islam di Indonesia punya akal sehat untuk mencerna berbagai ceramah atau tausiyah keagamaan. Mereka tahu yang terbaik untuk ummat dan agama,” pungkasnya. []
SUMBER: SINDONEWS