AMARAH merupakan salah satu emosi manusia. Siapa pun pernah mengalaminya. Marah biasanya bersifat spontan tanpa direncanakan. Karenanya, amarah bukan seseuatu yang dicap jelek oleh masyarakat. Asal tidak berperilaku agresif dengan melakukan kekerasan dan kekejaman kepada orang lain, baik secara verbal maupun fisik.
Meskipun begitu, jika kita menelisik lebih jauh, amarah lebih banyak mendatangkan kemudharatan daripada manfaatnya. Terutama amarah yang berlebihan dapat memperlemah kekebalan tubuh. Seperti hasil penelitian yang dipublikasikan oleh Harvard Medical School menunjukkan orang yang mudah marah dan berlebihan akan berpeluang tiga kali lebih besar akan terkena penyakit jantung.
Hal ini dikarenakan orang yang marah akan menekan tingginya kerja jantung, produksi hormon adrenalin yang berlebihan dan lainnya. Selain itu, orang yang marah akan kehilangan kontrol diri dan membuat konstruksi pikiran tidak berjalan dengan baik. Terlebih bila marah itu amat kuat dan besar. Karena itu, kita lebih sering menyesali keputusan dan perbuatan yang dibuat ketika sedang marah.
Kemungkinan hal itulah yang dimaksud kata “Azab” dalam hadits: “Siapa saja yang menahan kemarahannya, maka Allah SWT akan menahan azab darinya. Dan, siapa saja yang menjaga ucapannya, maka Allah akan menutupi aibnya.” (HR. Thabrani).
Kata azab biasa merujuk pada suatu ketidaktenangan dan gejolak. Jika hal ini bisa diredam, keseimbangan diri akan mudah dicapai kembali. Wallahualam. []
Referensi: Semua jadi Enteng! Karya Luthfil Kirom Az-Zumaro. Penerbit: Saufa