IBN Ishaq meriwayatkan dari Abdurrahman ibn Uwaymir ibn Sa’idah yang berkata, “Beberapa orang dari kaumku yang merupakan sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bercerita:
Begitu mendengar Rasulullah keluar dari Makkah, kami menanti kedatangan beliau. Setiap kali kami selesai melaksanakan shalat subuh, kami naik ke atap rumah untuk menunggu kedatangan beliau. Demi Allah kami melakukannya setiap hari sampai matahari terik. Jika tak ada bayangan yang kami lihat, kami pun masuk ke rumah.
BACA JUGA: Musibah yang Dialami Ummu Amir menjadi Ringan setelah Melihat Rasulullah
Sampai kemudian hari kedatangan Rasulullah di Madinah, kami duduk seperti biasa halnya. Ketika tak ada bayangan yang kami lihat, kami kembali ke rumah.
Orang yang pertama kali melihat kedatangan Rasulullah adalah orang Yahudi. Ternyata ia melihat apa yang selama ini kami lakukan. Ia juga mengetahui bahwa kami sedang menunggu kedatangan Rasulullah.
Ia berteriak dengan suara keras, “Wahai Bani Kabilah (Aus dan Khazraj), kakek kalian sudah datang!”
BACA JUGA: Orang yang Paling Dicintai Rasulullah
Mendengar itu, kami pun segera keluar menemui Rasulullah yang sedang berada di bawah naungan pohon kurma. Beliau bersama dengan Abu Bakar yang usianya sebaya. Orang-orang berhimpun di sekitarnya. Mereka nyaris tidak bisa membedakan antara Rasulullah dan Abu Bakar, karena sebagian besar kami tidak pernah melihat Rasulullah. Namun ketika itu Abu Bakar bangkit dari naungan itu dan menaungi Rasulullah dengan selendangnya, barulah kami mengetahui. []
Sumber: Walid al-A’zhami, Nabi Muhammad di Hati Sahabat., hal 24, 25.