MENASIHATI diri sendiri adalah suatu kegiatan yang masih jarang kita biasakan pada diri kita.
Berbicara tentang nasihat, aku melihat diri ini tak pantas untuk memberikannya karena orang yang tak memiliki cahaya tidak mungkin dijadikan alat penerang oleh yang lainnya, bagaimana bayangan akan lurus bila kayunya saja bengkok, dan bagaimana akan menasihati jika kita adalah orang yang belum tentu mampu menjalankan atau melakukan apa yang dikatakannya sendiri.
Saling menasihati merupakan salah satu warisan Nabi yang mulia. Beliau selalu mendekatkan para sahabat beliau dan umat manusia dengan nasihat dan wasiat. Beliau senantiasa memberikan nasihat, wasiat, pengajaran, dan pengarahan kepada mereka dalam bentuk yang berbeda-beda.
Memberikan nasihat bisa menjadi hal yang sangat ditekankan jika memang ada orang yang meminta nasihat kepada kita. Hal tersebut masuk ke dalam salah hatu hak sesama muslim yang harus kita tunaikan.
BACA JUGA : Menasihati di Dunia Maya, Bolehkah dengan Sindiran?
Seperti didalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA disebutkan bahwa Nabi ﷺ bersabda: ‘’Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada enam. Para sahabat bertanya: “Apa saja keenam hal itu, wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab: “Jika kamu bertemu dengannya, ucapkanlah salam kepadanya. Jika dia mengundangmu, penuhilah undangannya. Jika dia meminta nasihat maka nasihatilah dia.
Jika dia bersian lalu memuji Allah, hendaklah kamu mengucapkan tasymit (yarhamukallah) untuknya. Jika dia sakit, maka jenguklah, jika dia meninggal, maka iringilah (jenazahnya)”.” (HR Muslim)
Sebelum menasihati orang lain, kita juga dituntut agar bisa menasihati diri sendiri dengan penuh kejutan. Sebab, orang yang tidak mampu berbuat demikian telah menipu jiwanya.
Orang seperti ini tidak mungkin bisa menasihati orang lain, bahkan Allah Ta’ala mengancamnya dalam ayat :
اَتَأْمُرُوْنَ النَّا سَ بِا لْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ اَنْفُسَكُمْ وَاَ نْتُمْ تَتْلُوْنَ الْكِتٰبَ ۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ
a ta-muruunan-naasa bil-birri wa tangsauna angfusakum wa angtum tatluunal-kitaab, a fa laa ta’qiluun
“Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Kitab (Taurat)? Tidakkah kamu mengerti?”(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 44).
BACA JUGA : Kebaikan Bagi Mereka yang Saling Menasihati
Maka dari itu, berikut adalah 5 hal yang perlu diperhatikan untuk menasihati diri sendiri :
1. Menasihati diri Sendiri: Yang Namanya hidup pasti tidak selalu berjalan mulus
Inilah hidup, jalannya semua orang nggk ada yang mulus terus. Kadang berlika-liku, atau naik dan turun. Tidak semua hal akan selalu berjalan sesuai dengan rencana kita, tapi itu semua bukan berarti kita telah gagal. Terkadang, ada belokan dan gangguan pada jalan seperti itu justru membuat kita malah lebih menarik untuk menghadapinya.
Karena kita yakin setiap ada kesulitan pasti ada kemudahan itulah firman Allah SWT dalam Q.S Al-Insyirah : 6 :
اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
inna ma’al-‘usri yusroo
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah 94: Ayat 6).
2. Menasihati diri sendiri: Hidup itu bukan perlombaan
Kita pasti merasa lelah jika setiap saat selalu membandingkan diri kita dengan orang lain, atau terus menerus harus jadi yang nomor satu dalam segala hal. Tidak penting seberapa cepat kita sampai pada garis akhir, yang terpenting adalah perjalanan itu. Jadi kita cukup berlari sekencang, atau sepean mungkin, yang penting kita harus tetap maju.
Kita tidak peru bingung harus menang setiap saat, hidup itu lebih dari sekedar perlombaan.
3. Menasihati diri sendiri: Tidak semua orang akan setia untuk selamanya
Dalam hidup, kita pasti bertemu dengan banyak orang dan yang pada akhirnya pergi meninggalkan kita. Walaupun kita berusaha sekuat mungkin agar orang itu tetap mau tinggal.
Terima saja, memang inilah hidup. Kadang seseorang akan pergi dari hidup kita agar kita dapat bertemu dengan orang yang kebih baik, atau mungkin agar kita bisa belajar untuk diri sendiri, untuk sementara waktu.
4. Menasihati diri sendiri: Masalah bisa diselesaikan dengan mengubah gaya pikir kita
Kita mungkin tidak bisa menyelesaikan seluruh masalah yang ada pada hari kita, tapi kitab isa mengubah pola pikir kita hari ini. Kita tidak bisa mengontrol apa yang terjadi pada kita.
https://www.youtube.com/watch?v=7ZoS7OD0q7A&t=203s
Teruslah memiliki gaya pikir yang positif, jadi sebagaimana buruknya hal-hal di sekeliling kita, kita tidak harus jadi putus asa.
BACA JUGA: 19 Nasihat Pernikahan
5. Menasihati diri sendiri: Waktu akan menyembuhkan segala hal
Kalau hari ini kita punya banyak masalah, maka bersabarlah. Seiring berjalannya waktu, suatu saat rasa sakit itu akan pudar, kesaahan kita akan dimaafkan, keburukan kita akan dilupakan dan pikiran kita akan menemukan kedamaian. []
Semoga kita mampu menghadapi hari-hari yang penuh dengan kejutan ini yaaaa. Dan ingat libatkanlah Allah dalam segala sesuatunya.
SUMBER : EBOOK ‘’BIDAYATUL HIDAYAH’’