Oleh: Hafizatul Ismi
Kontributor Islampos di Belanda
athayababyshop11@gmail.com
KALI ini saya akan sharing seputar sistem pendidikan di Belanda, khususnya pengalaman kami mencari sekolah Yaqdzan (4 tahun 2 bulan) saat kedatangan di Eindhoven. Bagaimana negara mengatur sistem pendidikan, apa yang membedakan pendidikan di Belanda dengan Indonesia, dan lainnya.
Belanda sebuah negara kecil yang berada dibawah permukaan laut dan umumnya datar, yang merupakan daerah delta Sungai Rhine, Sungai Mass, Sungai Schedt batas disebelah utara dan barat dengan laut utara, di selatan berbatas dengan Belgia dan di timur berbatas dengan Republik Jerman. Negara maju yang terkenal dengan perekonomian, olahraga, budaya, khususnya pendidikan yang menjadi prioritas pemerintah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Perhatian pemerintah terhadap pendidikan sangat tinggi, hal ini terlihat dari pengeluaran belanja pemerintah yang tidak tanggung-tanggung membebaskan biaya pendidikan terhadap warga negaranya.
Beberapa bulan sebelum kedatangan kami ke Eindhoven, saya mendapat informasi kalau anak 4 tahun sudah wajib sekolah di Belanda. Nah loh? SD dong! Di indonesia belum sekolah, kok tiba- tiba udah wajib sekolah aja hehe..
Sistem pendidikan dasar di Belanda dimulai dari usia 4 tahun (grup 1 – 8) berlangsung selama 8 tahun yang sudah diwajibkan oleh negara. Sekolah dimulai disaat anak berusia 4 tahun, jadi tidak ada tahun ajaran baru seperti di Indonesia. Termasuk warga asing seperti kami yang baru datang membawa balita berusia 4 tahun 2 bulan bisa langsung untuk menghubungi sekolah terdekat. Kalau usia anak sudah 5 tahun dan belum masuk sekolah, maka orang tua akan dapat sangsi/denda dari negara.
Hal lain yang membedakan basisschool (sekolah dasar) di Belanda adalah penjurusan yang sudah dimulai sejak pendidikan dasar tentang minat dan bakat siswa. Di tahun terakhir (grup 8) basisschool akan mengadakan test untuk pendidikan lanjutan (setara SMP). Penjurusan dinilai dari beberapa item diantaranya kemampuan bahasa, mentalitas siswa, olahraga, word orientation dll. Jadi di saat SMP anak sudah punya penjurusan masing – masing. Termasuk penilaian extrakurikuler yang bersifat wajib dari pemerintah yaitu kemampuan berenang dan bersepeda. Mengingat negara Belanda yang berada di bawah permukaan laut dan bersepeda merupakan budaya hidup di Belanda. Semuanya difasilitasi oleh pemerintah.
Di Belanda terdapat beberapa pilihan sekolah dasar (basisschool) :
1. Public school : sekolah Ducth yang dikelola oleh pemerintah baik kurikulum maupun pendanaan dari pemerintah, gratis! Bahasa pengantar Ducth.
2. Private school : sekolah Ducth khusus keagamaan seperti islam, katolik, budha dll yang dikelola pemerintah dan mendapat subsidi dari pemerintah. Bahasa pengantar Ducth.
3. International school : Sekolah dengan pengantar berbahasa Inggris yang dikelola swasta biasanya untuk warga asing yang tidak tinggal lama di Belanda atau anak dari keluarga Ducth yang punya mobilitas internasional dan tentunya sekolah ini membutuhkan pendanaan pribadi dan sebagian mendapat subsidi dari pemerintah.
Basisschool di Eindhoven
Cukup banyak basisschool di Eindhoven, anak – anak biasanya disarankan untuk memilih sekolah terdekat dari rumah untuk memudahkan transportasi dan mobilitas. Jadi di sini kualitas sekolah rata–rata hampir sama dan tidak ada istilah sekolah favorit.
Bagaimana dengan sekolah Yaqdzan?
Kedatangan suami yang lebih awal ke Belanda dan 2 bulan kemudian kami baru menyusul adalah dalam rangka mencari family housing sekaligus hunting sekolah Yaqdzan. Mulai dari public school, international school dan terakhir islamic school. Setelah mempertimbangkan beberapa hal diantaranya bahasa pengantar, lingkungan sekolah dan biaya kami memutuskan untuk memilih islamic school.
Rezeki yang tak ternilai, kami berjodoh dengan housing yang cukup strategis dengan kampus, pertokoan halal, mesjid, dan islamic basisschool yang dekat dengan rumah yang merupakan sekolah islam satu – satunya di kota Eindhoven ini. Masya Allah, ditengah kehidupan yang minoritas muslim kami masih bisa menikmati lingkungan seperti ini. Salutnya dengan perhatian pemerintah yang memfasilitasi sekolah muslim dinegeri minoritas . Dan sekolah ini gratis! Orang tua hanya berkontribusi kecil misalnya untuk agenda diluar sekolah.
Pendaftaran sekolah
3 minggu di Eindhoven setelah mengurus administrasi dan melaporkan diri ke negara, kami mendaftarkan Yaqdzan sekolah. Salah satu budaya baik disini untuk segala urusan dan keperluan harus janjian dulu dan ontime! Semuanya berjalan efektif dan tidak ada antrian panjang yang memakan waktu lama. Kedatangan kami yang agak telat dari waktu yang dijanjikan karena kendala hujan dan berjalan kaki sepertinya kurang disenangi pihak sekolah walaupun mereka tetap merespon dengan baik. Jadi pembelajaran ke depannya.
Direktur sekolah langsung menyambut kami dengan antusias yang didampingi oleh 1 staf lainnya. Direktur pula yang menyuguhkan kami minuman dan membukakan pagar sekolah. Setiap individu bekerja mandiri tanpa harus dilayani. Next..di sesi awal kami mengisi beberapa lembar formulir diantaranya biodata orang tua dan biodata anak. Termasuk pihak sekolah menanyakan bagaimana kondisi kesehatan anak, pola makan, bahasa yang digunakan, toilet sudah mandiri atau belum, apakah ortu bersedia anaknya didokumentasi untuk keperluan sekolah, dokter pribadinya dan lainnya.
Bagaimana dengan test masuk SD?
Sama sekali tidak ada test yang dilakukan guru meskipun anak belum mengenal huruf, angka apalagi membaca. Awalnya saya sempat berfikir guru akan menilai kemampuan anak di saat direktur memberikan kertas dan krayon kepada Yaqdzan, ternyata hanya sekedar untuk memfasilitasi anak disaat wawancara berlangsung. Untuk masalah bahasapun pihak sekolah tidak mempermasalahkannya walaupun Yaqdzan hanya bisa berbahasa Indonesia. Anak belajar dengan cepat, ungkapnya. Di sesi terakhir pihak sekolah memberikan beberapa panduan dan aturan sekolah. Lalu mempersilahkan kami besoknya untuk memulai sekolah, wow! Atau terserah anda mau kapan mulai, ungkap direktur sekolah. Kamipun minta jeda 1 hari untuk mempersiapkan keperluan sekolah Yaqdzan.
Tidak ada metode terbaik mendidik anak kecuali kekuatan dari doa orang tua. Semoga setiap ikhtiar kita mengantarkannya pada kebaikan.
Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma berkata,
أدب ابنك فإنك مسؤول عنه ما ذا أدبته وما ذا علمته وهو مسؤول عن برك وطواعيته لك
“Didiklah anakmu, karena sesungguhnya engkau akan dimintai pertanggungjawaban mengenai pendidikan dan pengajaran yang telah engkau berikan kepadanya. Dan dia juga akan ditanya mengenai kebaikan dirimu kepadanya serta ketaatannya kepada dirimu.”(Tuhfah al Maudud hal. 123). []