KEBERSIHAN merupakan hal yang banyak dicintai oleh manusia. Tapi sayangnya, manusia enggan memelihara kebersihan itu sendiri. Banyak dari kita yang mengatakan bahwa ia mencintai kebersihan tapi ternyata untuk membuang sampah pada tempatnya saja masih malas. Kebersihan ini sendiri pun merupakan hal yang Allah Cintai. Seperti dalam firmanNya,
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
“Sesungguhnya Allah baik dan menyukai kebaikan, bersih dan menyukai kebersihan, murah hati dan senang kepada kemurahan hati, dermawan dan senang kepada kedermawanan.” (HR. Imam Tirmidzi)
Kedudukan di sisi Allah dapat kita capai dengan cinta kita terhadap kebersihan. Nabi Muhammad SAW mencintai kebersihan. Rasulullah setelah wudhu selalu bersiwak atau menggosok giginya. Demikian pula sesudah makan dan menjelang tidur. Rasul paling lambat mengguntingkan kukunya seminggu sekali dan pada hari Jum`at.
Sangat beruntung bagi orang yang terus-menerus mensucikan dirinya dan mensucikan dirinya dari barang-barang yang bukan miliknya. Yang paling penting barang yang kita punya harus lebih murah dari diri kita. Barang-barang yang mubajir dan tidak bermanfaat harus dia amalkan. Ini akan membuat lebih ringan hisabnya.
Ciri-ciri orang yang hidupnya kotor yaitu tidak merasa dirinya banyak dosa, zuhud pada orang yang kaya yang tidak terikat oleh kekayaan. Kemuliaan bagi orang yang tidak punya yaitu niatnya selalu dan ikhtiar yang selalu maksimal, kita terhina jika kita tidak punya uang. Sederhana tidak identik dengan kemuliaan, kalau didalam dirinya masih ada riya.[]