MANUSIA diberi rasa oleh Alah SWT yaitu cinta, anugerah yang Allah berikan memang selalu besar termasuk rasa cinta. Namun apakah kita selaku hamba-Nya bisa menggunakannya dengan benar? Tidak semata-mata Allah memberikan rasa itu untuk dijadikan hal yang menjadi tak terarah melainkan sejauh mana kita bisa memanfaatkan yang telah Allah berikan yaitu rasa cinta.
Cinta menurut pandangan Islam yaitu kasih sayang yang dilimpahkan Allah kepada makhluknya sehingga semua yang Allah SWT ciptakan penuh kesempurnaan. Dan tentunya cinta utama itu yang selalu memberikan segala sesuatu kerahmatan untuk selalu berada dijalan-Nya. Kurang lebih seperti itulah maknanya yang bisa kita pahami.
BACA JUGA: Jadi Suami Romantis? Ini Dia 10 Caranya!
Sebelum mencintai Hamba-Nya cintailah sang penciptanya. Mengapa? Agar tetap berada di zona yang tidak keluar pada syari’at. Menikah? Berumah tangga? Semua orang pasti menginginkannya dan memang harus dilaksanakan karena itu adalah sunnah Rasul. Tentunya Apa yang Rasulallah SAW lakukan adalah kebaikan dan harus kita teladani.
Zaman sekarang tidak sedikit rumah tangganya retak gara-gara materi, merasa tidak cukup dengan semua yang didapat. Padahal sunnah rasul itu bukan untuk dilihat dari materi, tetapi bagaimana caranya kita bisa mengarungi bersama dengan penuh ketakwaan kepada Allah SWT dan menerima pasangan hidup kita dengan tulus.
Ini cinta yang seharusnya ditanam dalam diri setiap orang agar tetap berada pada jalan yang Allah perintahkan. Berkaca dari cintanya Fatimah dan Ali bin Abi Thalib. Ia begitu mencintai Ali tanpa melihat apa yang dimiliki Ali (materi) melainkan dari keshalehan, akhlak dan sifat terpuji lainnya.
Pernikahan mereka pun didasari cinta kepada-Nya sehingga harmonis dalam berumah tangga meskipun ia pernah dengan Ali dalam keadaan sulit tidak menemukan makanan. Tetapi ia tidak surut dalam mencitai Allah, Rasul-Nya juga suami yakni Ali bin Abi Thalib. Dengan begitu Fatimah cinta kepada suami atas dasar cinta-Nya dan keshalehan Ali.
BACA JUGA: Di 2 Waktu Ini, Hubungan Suami Istri Diutamakan
Dengan itu, hendaklah terlebih dahulu mencintai-Nya, terima apa adanya pasangan (suami/istri) yang kita punya agar apa yang kita rasakan, alami, dan terjadi tidak hancur begitu saja melainkan harmonisasi kehidupan akan didapat juga ketakwaan terhadap Allah SWT.
Selama masih di dunia roda hidup akan terus berputar, cintai apa yang dimiliki saat ini karena Allah, terima dengan baik dan apa adanya, jangan mengeluh apabila merasa tidak cukup, tidak sesuai keinginan karena semua itu pemberian dari-Nya. []
REDAKTUR: AINUN AYU N. | EDITOR: SAAD SAEFULLAH