Oleh: Sriyanni Hidayanti
sryanni.0477@gmail.com
TAK pernah kita berharap tumbuhnya rasa cinta di hati untuk seseorang, juga cinta pun tak tumbuh begitu saja, pasti ada sosok yang ditemui terlebih dulu. Yaa dialah seorang lawan jenis yang telah memikat hati.
Banyak sebab yang membuat seseorang jatuh cinta. Bisa saat pandangan pertama, ataupun dari sikap ramah si doi yang kita terima. Bahkan bisa juga karena seringnya pertemuan yang terjadi serta rasa nyaman dari obrolan dan kebersamaan.
BACA JUGA: Menawarkan Diri untuk Dinikahi, Apakah Sama dengan Pelakor?
Kadang cinta tak mengenal itu siapa. Jika hati sudah tersentuh cinta, rasa berbunga bunga di hati, senyum selalu mengembang di bibir saat teringat si dia… Atau momen saat bersamanya
Seringnya berkhayal tentang masa depan bersamanya, bagaimana tentang dia, dan lainnya.
Akhirnya pupus harapan saat menyadari cinta tak boleh diteruskan, tak boleh dibiarkan tumbuh subur mewarnai hari hari yang indah karena itulah cinta terlarang, mencintai suami orang ataupun mencintai istri orang.
Rasa sesak di dada untuk belajar melupakan bukanlah hal ringan apalagi jika keberadaannya berdekatan…
Selalu terbayang ada pasangan dia yang harus dijaga dengan kesucian pernikahan,
dan sebuah rumah tangga bahagia yang menjadi idaman.
Sungguh kasihan jika harus berantakan.
Juga dosa yang tak terlupakan jika cinta terlarang itu diteruskan,
Kembali kepada Allah adalah cara terbaik mengambil keputusan.
Hanya Allah yang mampu membolak-balikkan hati manusia, semua terjadi pun atas kehendak Allah, anggaplah sebagai ujian keimanan.
Jalan manakah yang akan kita tempuh, itulah penentu kita berhasil atau tidak dalam sebuah ujian. Mulailah cari perhatian dan cinta dari sang maha pencipta itu yang utama.
BACA JUGA: Inilah Dosa dan Hukuman bagi ‘Si Pelakor’
Jauhilah dia perlahan, kurangi lah pertemuan dengannya, hindari perjumpaan dengan dia, biarkan dia kembali bersama keluarganya… Pasti bisa, atas izin Allah dan niat yang kuat semua akan baik baik saja
Samar sekali membedakan cinta dan nafsu, karena itu saling berkaitan, bisa jadi karena kesepian atau memang tumbuh benih cinta perlahan. Tetap hati harus bisa mengendalikan sikap dan pikiran untuk masa depan, tidaklah harus menoreh luka orang lain jika kita inginkan bahagia karena cinta, dunia ini sangat luas berbahagialah tanpa harus membuat luka orang lain, biarlah menjadi sejarah “cinta terlarang” tersimpan rapi dalam kenangan bersama Allah sang maha mengetahui yang menjadi saksi. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word